PRIANGANTIMURNEWS - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa meskipun belum final, kemungkinan besar dana untuk program makan siang gratis sekitar 450 triliun dan susu gratis dalam jumlah tertentu akan diambil dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Hartarto menjelaskan bahwa ini berarti alokasi dana pendidikan yang seharusnya mendukung peningkatan kualitas pendidikan, seperti kinerja guru dan institusi pendidikan, akan dialihkan untuk mendanai program makan siang gratis.
Menurutnya, hal ini dapat mengurangi kualitas pendidikan yang di-support oleh negara, mengingat Undang-Undang Dasar telah menetapkan bahwa 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) harus dicadangkan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan.
Sementara itu, program dari calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Gibran, belum ditetapkan sebagai pemenang oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Tanggal penentuan pemenang awalnya dijadwalkan pada 20 Maret 2024, namun ada indikasi kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif.
Meskipun demikian, program dari Prabowo Gibran telah dibahas oleh kabinet Presiden Jokowi sebagai persiapan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025. Hal ini mengejutkan banyak pihak, mengingat masih ada kontroversi terkait legitimasi Pilpres tahun 2024.
Baca Juga: Minimarket di Jalan Gegerkalong Tak Berizin Operasi, Satpol PP Kota Bandung Menyegel-nya
Hal demikian mencerminkan inkonsistensi dalam pernyataan pemerintah, di mana Presiden Jokowi membantah pembahasan mengenai program makan siang gratis, sementara Menko Perekonomian Erlangga Hartarto menyatakan bahwa program tersebut sedang dalam pembahasan.