Kemensos RI Sahkan 7.221 Orang Sebagai Penerima Manfaat PENA, Berhasil Lepas Dari Kemiskinan

- 9 Maret 2024, 14:07 WIB
Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini (kanan), menyapa salah seorang peserta tuna netra yang telah lulus dari program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA), dalam acara Graduasi Peserta PENA di Jakarta, Jumat 8 Maret 2024/ANTARA/Sean Muhamad/aa
Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini (kanan), menyapa salah seorang peserta tuna netra yang telah lulus dari program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA), dalam acara Graduasi Peserta PENA di Jakarta, Jumat 8 Maret 2024/ANTARA/Sean Muhamad/aa /

 

PRIANGANTIMURNEWS - Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia telah mengesahkan 7.221 individu sebagai penerima manfaat dari program PENA (Pahlawan Ekonomi Nusantara) setelah berhasil melepaskan diri dari lingkaran kemiskinan.

Jumlah ini mencakup akumulasi penerima manfaat yang sukses lulus dari program PENA selama tahun ini. Rinciannya, 3.772 orang lulus pada bulan Januari dan 3.449 orang pada bulan Februari.

Tri Rismaharini, Menteri Sosial (Mensos) RI menyampaikan, "Tahun ini, kita berhasil melakukan graduasi dalam dua bulan. Ini karena targetnya besar, dan kami terus mengejar target tersebut." Pernyataan tersebut disampaikan oleh Mensos Risma dalam sebuah acara di Jakarta pada Jumat, 8 Maret 2024.

Baca Juga: Kemensos Dampingi Penuh Gadis Korban Kekerasan Seksual Oleh Ayah Tiri di Wonogiri Jawa Tengah

Risma menegaskan bahwa pihaknya memiliki target untuk setiap bulannya, yakni minimal mampu meluluskan 10 ribu orang peserta dari Program PENA. "Kita akan terus mengejar setiap kekurangannya, karena kami masih terus mengejar target ini," ungkapnya.

Risma juga menjelaskan bahwa sejauh ini, Program PENA telah membuktikan manfaatnya dalam meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.

Salah seorang peserta bernama Wini,  asal Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT (Nusa Tenggara Timur), telah sukses meraih gelar graduasi. Ia berhasil mencapai prestasi luar biasa dengan menghasilkan pendapatan senilai Rp40 juta setiap hari, yang diperoleh melalui usaha perkebunan jenis cabai serta tomat.

Baca Juga: Tiga Tersangka Korupsi Bansos Beras di Kemensos Diringkus KPK

Selain itu, peserta tersebut turut mencatatkan diri sebagai salah satu dari 7.221 penerima manfaat. Dalam konteks ini, ia tidak hanya mengukuhkan diri sebagai lulusan, tetapi juga berkontribusi positif dengan mengalihkan alokasi bantuan sosial (bansos) dari penerima sebelumnya kepada calon penerima yang lebih membutuhkan.

Mengomentari hal tersebut, peserta tersebut menegaskan bahwa pihaknya memiliki kriteria ketat terkait penerima bansos. Mereka yang pendapatannya masih di bawah Upah Minimum Kabupaten (UMK) tidak akan masuk dalam daftar penerima. Keputusan ini diambil untuk memastikan bahwa bantuan sosial diberikan kepada yang benar-benar membutuhkan.

Menyokong upaya tersebut, Menteri Sosial (Mensos) menyatakan bahwa mereka mendapat dorongan dari 8 universitas yang ada di Indonesia.

Baca Juga: PKH Cair Lagi di Desember 2022, Login Segera di Cek Bansos Kemensos Go ID

Dukungan ini mencakup berbagai aspek, termasuk pelatihan desain pada kemasan dari produk wirausaha, dengan penjenamaan atau branding untuk meningkatkan nilai ekonomi dari produk masyarakat.

Pasca kelulusan, Menko Sosial (Mensos) Risma menyatakan bahwa Kementerian Sosial (Kemensos) akan terus memberikan dukungan kepada masyarakat yang telah menyelesaikan program PENA.

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa usaha yang telah dijalankan tetap berkelanjutan sehingga para lulusan tidak kembali terjerumus ke dalam kemiskinan.

Baca Juga: Cek Bansos BLT Rp 600 Ribu Sekarang, Mudah dan Online Resmi Kemensos

Risma menjelaskan bahwa monitoring akan terus dilakukan dengan adanya pendamping di lapangan, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), dan pendamping Rehabilitasi Sosial (Rehsos).

Program PENA sendiri merupakan inisiatif pengembangan ekonomi yang ditujukan kepada keluarga miskin. Program ini melibatkan berbagai jenis usaha dengan tujuan mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x