Tekan Angka Kematian Bayi dan Ibu Hamil, IBI Gelar Pelatihan Midwiffery Update

4 Februari 2021, 06:15 WIB
Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Tasik gelar pelatihan Gelar Pelatihan Midwiffery Update /Edi M/Priangantimurnews/

PRIANGANTIMURNEWS - Angka kematian bayi di Kota Tasikmalaya terbilang masih cukup tinggi.

Selama tahun 2020 angka kematian bayi mencapai 111. Sedangkan angka kematian ibu hamil 26 orang. Melihat kondisi itu tentu sangat memprihatinkan.

Karena itu, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menyelenggarakan pelatihan Midwiffery Update bagi para bidan yang STR-nya sudah berakhir.

Baca Juga: PMII Minta Polres Tasik Tegas Berantas Kejahatan

Demikian sampaikan Ketua Ketua Ikatan Bidan Indonesia Cabang Tasikmalaya, Hj.Atit Tajmiati saat ditemui wartawan di sela-sela kegiatan Midwiffery Update di salah satu Hotel di Jalan HZ Mustofa, Rabu 3 Februari 2021.


Dikatakan Atit banyak faktor yang menyebabkan kematian bayi dan ibu hamil. Faktor tersebut di antaranya faktor pengetahuan ibu. Selain itu bisa juga dari faktor kompetensi pemberi pelayanan. "Makanya pelatihan untuk bidan ini sangat penting," kata Hj.Atit.

Materi pelatihan Midwiffery Update selain tentang kebijakan pemerintah pada pelayanan kebidanan saat pandemi Covid-19 juga pelayanan antenatal terintegrasi.

Baca Juga: Sandiaga Uno Ajak Media Siber Bangkitkan Sektor Pariwisata di Indonesia

Kemudian penanganan kegawatdaruratan maternal, asuhan persalinan pada masa bersalin, asuhan kebidanan pada bayi baru lahir, penanganan kegawat daruratan pada masa neo natal, asuhan kebidanan pada masa nifas dan cityou dan PUD.


"Alhamdulilah pelatihan Midwiffery Update ini direspon oleh para bidan karena banyak ilmu yang harus di updete," ujarnya.

Karena selama ada pandemi banyak bidan tutup karena was-was dan takut ada pasien yang tidak jujur sedang sakit atau dari luar kota.

Baca Juga: Cara Aman untuk Menurunkan Berat Badan Secara Ilmiah

Sehingga ketika ada yang positif, banyak kejadian telat merujuk dan komunikasi antara pasien dengan bidan.

Pelatihan Midwiffery Update ini memberikan pemahaman kepada para bidan saat kegawadaruratan di masa pandemi dan penanganan kegawatdaruratan pasien sehari-hari.

"Saya berharap setelah mengikuti pelatihan Midwiffery Update bidan memiliki kemampuan dalam penanganan klien ibu dan anak siap, sejahtera, keluarga sehat, cerdas,negara kuat dan bidan melayani dengan hepi, gembira," paparnya.

Baca Juga: Mendagri Tito: Masyarakat Berhak Menggugat Perda yang Intoleran Secara Adil dan Uji Materi di MA

Ia menambahkan, tahun 2022 ada 600 STR bidan yang habis masanya harus diperbaharui. Dia juga berharap sebagai bidan harus menyikapi dan menjadi pembaharu sebagai pelayan masyarakat.

"Wabah Covid harus jadi motiavsi dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat baik secara langsung maupun melalui media sosial," ucapnya.


Kepala Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Suryaningsih mengapresiasi pelatihan dasar Midwiffery Update. Pelatihan peningkatan kemampuan bidan ini sangat dibutuhkan bagi tenaga profesional bidan.

Baca Juga: Kabar Gembira, Mulai Tahun 2022 Pengguna Jalan Tol Tak Perlu Bayar di Gerbang Tol Otomatis

"Pelatihan Midwiffery Update bagi tenaga bidan itu sangat diperlukan. Apalagi di masa pandemi covid-19 yang memang dipenuhi dengan rasa keraguan dan kekhawatiran. Jika sudah mendapatkan bekal dan ilmu bisa memberikan solusi dalam penanganan klien," ucapnya. (Edi Mulyana)***

Editor: Muh Romli

Tags

Terkini

Terpopuler