KH A Bunyamin Ruhiat Wafat, Ini Profil Singkat Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya yang Dipimpinnya

19 November 2022, 14:35 WIB
Pimpinan Umum Pondok Pesantren Cipasung Tasikmalaya, KH A Bunyamin Ruhiat baru saja meninggal dunia pada hari Sabtu, 19 November 2022. /Hujroh/

PRIANGANTIMURNEWS- Berita duka datang dari Tasikmalaya. Seorang Kyai Kharismatik KH A Bunyamin Ruhiat telah wafat.

KH A Bunyamin Ruhiat ini merupakan Pimpinan Umum Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, sekaligus merupakan Rais Suriyah PBNU periode 2022-2027.

KH A Bunyamin Ruhiat wafat pada hari Sabtu, 19 November 2022 pukul 10:12 WIB di RS. TMC Tasikmalaya.

Baca Juga: BERITA DUKA, Pimpinan Ponpes Cipasung Tasikmalaya, KH. Abun Bunyamin Ruhiat Meninggal Dunia

KH A Bunyamin Ruhiat ini adalah sosok yang sangat mencintai berbagai ilmu khususnya ilmu agama.

KH A Bunyamin Ruhiat merupakan alumni UIN Sunan Gunung Djati Bandung, beliau lahir pada 27 September 1949.

Pondok Pesantren Cipasung yang dipimpinnya dan seluruh umat muslim, khususnya di Tasikmalaya, tentu sangat kehilangan dengan wafatnya KH A Bunyamin Ruhiat, yang merupakan sosok kyai yang bersahaja tersebut.

Baca Juga: Qatar vs Ekuador, Link Siaran Langsung, Head to Head, Prediksi, Piala Dunia FIFA 2022

Lalu seperti apa profil dari Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya yang menjadi tempat pengabdian dan menyampaikan ilmu dari KH A Bunyamin Ruhiat semasa hidup. Berikut profil singkatnya:

Pondok Pesantren Cipasung didirikan pada tahun 1931 oleh Al-Maghfurlah KH. Ruhiat.

Pada awalnya santri Pondok Pesantren Cipasung ini berasal dari Pondok Pesantren Cilenga, yang merupakan Pondok Pesantren tempat KH. Ruhiat belajar.

Baca Juga: KABAR TERBARU! Tidak Hanya Arema, PSIS Juga Mendapat Tawaran Uji Coba di Georgia

Pondok Pesantren Cipasung termasuk salah satu Pesantren yang berpengaruh di Jawa Barat bahkan di Indonesia.

Dari mulai didirikan, Pondok Pesantren Cipasung terus melakukan pengembangan Pesantren.

Pada 1935 didirikan Madrasah Diniyah, dua tahun kemudian didirikan KKM (Kader Mubaligh Musyawirin) yakni sebagai tempat pelatihan dakwah dan musyawarah untuk santri dewasa.

Pendiri Pondok Pesantren Cipasung, KH. Ruhiat sering kali masuk penjara, karena pada saat itu penjajah Belanda tidak suka dengan sepak terjang Beliau.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Pemerintah Kaji Wacana Kewarganegaraan Ganda Bagi Diaspora Indonesia

KH. Ruhiat bersama KH. Zainal Musthofa pada 1941 ditangkap dan ditahan  di penjara Sukamiskin, Bandung.

Ketika Jepang menjajah Indonesia KH. Ruhiat juga ditangkap oleh penjajah Jepang menyusul pemberontakan Sukamanah yang dipimpin oleh KH. Zainal Mustofa pada tahun 1944.

Pondok Pesantren Cipasung terus berkembang pesat. Sekolah dan Fakultas mulai didirikan beberapa diantaranya adalah:

Tahun 1995: Didirikan Sekolah Menengah Atas Islam (SMAI)
Tahun 1965: Didirikan Fakultas Tarbiyah Perguruan Tinggi Islam Cipasung (PTI Cipasung)
Tahun 1965: Didirikan  Sekolah Persiapan IAIN Sunan Gunung Djati
Tahun 1967: Yayasan Pesantren Cipasung didirikan
Tahun 1970: Didirikan Fakultas Ushuluddin Cipasung.

Baca Juga: TERUNGKAP! Ini Alasan Ivan Toney Tidak Masuk Skuad Inggris di Piala Dunia 2022 Qatar

Pada November 1977 Pendiri Pondok Pesantren Cipasung, KH. Ruhiat wafat dan Pesantren Cipasung kemudian dipimpin oleh putranya yakni KH. Mochammad Ilyas Ruhiat.

KH. Mochammad Ilyas Ruhiat meninggal pada 18 Desember 2007. Kemudian kepemimpinan Pondok Pesantren Cipasung diamanatkan kepada KH A Bunyamin Ruhiat sampai Beliau wafat pada Sabtu, 19 November 2022.

Selamat Jalan Bapak Kyai. Surga Allah menantimu.***

Editor: Galih R

Tags

Terkini

Terpopuler