Menjelang Imlek, Kue Keranjang Tasikmalaya Kembali Bergairah

18 Januari 2023, 13:51 WIB
Toko Kue Keranjang di Jalan Selakaso No. 28 Kota Tasikmalaya /

PRIANGANTIMURNEWS- Tahun Baru Imlek tidak akan lepas dari kehadiran Kue Keranjang.

Kue Keranjang atau ada yang menyebut juga Dodol Cina atau di sebagian daerah di Jawa Barat disebut juga dengan nama Jawadah Korang.

Kue keranjang adalah makanan yang 'wajib' ada pada acara Perayaan Tahun Baru Imlek. Dinamai Kue Keranjang karena wadah tempat cetaknya berbentuk keranjang.

Baca Juga: Kementerian BUMN Buka Program Magang Magenta, Cek Cara daftar, Syarat, dan List Perusahaan!

Kue Keranjang ini terbuat dari adonan tepung ketan dan gula. Kue Keranjang mempunyai tekstur yang kenyal dan lengket.

Tahun ini, Imlek jatuh pada hari Minggu, 22 Januari 2023. Kue Keranjang di Tasikmalaya kembali dicari orang.

Di Kota Tasikmalaya, Kota yang sering dijuluki Kota Sejuta Kuliner ini, produsen rumahan Kue Keranjang kembali bergairah.

Baca Juga: Piala Super Italia: Preview Laga Final AC Milan Vs Inter Milan, Jadwal, Head To Head dan Link Live Streaming

Salah satu perajin Kue Keranjang yang melegenda di Kota Tasikmalaya adalah Kue Keranjang produksi Ko Men Sen.

Ditemui priangantimurnews.pikiran rakyat.com di Tokonya di Jalan Selakaso No. 28 Kota Tasikmalaya pada Rabu, 18 Januari 2023, Men Sen mengatakan bahwa usahanya merupakan usaha turun temurun.

" Saya meneruskan usaha nenek. " ujarnya memulai obrolan.

" Usaha Kue Keranjang ini mulai dirintis nenek pada tahun 1950, saya merupakan generasi ke tiga. " tambahnya.

Baca Juga: Pelajar SMP di Kendari Jadi Korban Pencabulan Seorang Pria yang Juga Teman Ayahnya, Begini Modusnya

Kue Keranjang menurut Men Sen untuk hari-hari biasa tidak ada peminatnya. Baru kala menjelang Imlek peminat mulai ada.

" Karena Kue Keranjang merupakan tradisi dan hanya menjelang Imlek banyak yang cari. " ujar Bapak ramah ini.

Dalam menjelang Imlek tahun ini Men Sen mengaku, Kue Keranjang hasil produksinya bisa habis 100 - 200 kg perhari.

Baca Juga: Gempa Bumi 6,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Akibat Deformasi Batuan Lempeng Sangihe

Peminat Kue Keranjang Men Sen rata-rata warga lokal Kota Tasikmalaya tapi ada juga dari daerah lain diluar Kota Tasikmalaya.

" Pembeli selain dari warga Tionghoa Kota Tasik ada juga yang dari daerah 'pakidulan' ( Daerah Utara Kota Tasikmalaya) seperti Karangnunggal dan Cikalong." ujar Men Sen.

Empat hari menjelang Imlek Men Sen mengaku permintaan untuk Kue Keranjangnya ada peningkatan. Untuk harga, Men Sen menuturkan Kue Keranjang nya dijual seharga Rp. 35 ribu per kilogram.

Baca Juga: Hari Kedua India Open 2023 Timnas Bulu Tangkis Indonesia Tanpa Ganda Putri, Ini Alasannya

Ukuran dari Kue Keranjang Ko Men Sen ini banyak variasinya.

" Ada yang sekilo isi empat biji, ada yang isi dua. Ada juga yang ukuran 1 kilo. " ujar pria yang pasih Bahasa Sunda halus ini.

Kue Keranjang atau Jawadah Korang atau Dodol Cina, walau kehadirannya hanya menjelang Imlek tapi tidak akan lekang di makan zaman.

Baca Juga: Ridwan Kamil Naik Vespa Warna Kuning, Apakah Kode Merapat ke Partai Golkar?

Apalagi Perayaan Imlek dan segala bentuk yang berhubungan dengannya sekarang mendapat 'kebebasan' karena ketika Orde Baru, Perayaan Imlek sempat dilarang dirayakan.

Perayaan Imlek mulai 'bebas' dirayakan ketika Gusdur, Presiden ke empat RI mencabut Inpres yang melarang Imlek dirayakan.

Kue Keranjang dengan segala ke khas-an rasa dan teksturnya masih dinanti ketika Imlek menjelang.

Baca Juga: Dua Pasangan Sejoli Masih Seragam Olahraga Mesum di Dadaha Tasikmalaya, Ini Kronologinya

Dinanti bukan hanya untuk saudara-saudara kita dari etnis Tionghoa tapi dari warga masyarakat lainnya di luar etnis tersebut.

Kue Keranjang akan tetap 'disayang' sebagaimana kebudayaan dan kepribadian kita sebagai anak bangsa yang saling menyayangi. ***

Editor: Galih R

Tags

Terkini

Terpopuler