PJJ dapat Menimbulkan Banyak Dampak Negatif Kekerasan

- 2 Agustus 2021, 19:20 WIB
Sekertaris Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Moh Dani.
Sekertaris Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Moh Dani. /PRIATIM PRMN/EDI MULYANA/

PRIANGANTIMURNEWS- Adanya pandemi Covid-19 sangat besar memberikan dampak kepada dunia pendidikan terutama kepada para anak didik dan para orangtua.

Hal tersebut dibenarkan Sekertaris Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Moh Dani saat ditemui di ruang kerjanya Senin 2 Juli 2021.

Kata, Dani, apalagi setelah Pembelajaran Tatap Muka (PTM) ditiadakan sementara diganti dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan menggunakan teknologi henpone.

Sejujurnya, bicara PJJ Dinas tidak menginginkan. Lebih cenderung pada pembelajaran tatap muka anak didik bisa terkontrol dengan baik.

Baca Juga: Indonesia Desak Myanmar Setujui Pengangkatan Utusan Asean

"Menurut pisikolog dan realita dilapangan PJJ itu bisa menimbulkan dampak kekerasan didalam rumah tangga dikarenakan para orangtua dipakasa untuk menjadi guru yang memang bukan ahlinya," kata, Dani.

Ia melanjutkan, saya sangat memahami kepada peran dan kondisi para orangtua anak didik. Disatu sisi peran orangtua harus memperjuangkan penghidupan keluarga.

"Selain itu PJJ juga berpotensi anak anak putus sekolah dengan alasan anak malas kesekolah atau terpengaruh dengan keadaan keluarga yang kondisi ekonominya sedang terjepit akibat Covid-19. Jadi banyak fatornya," ujarnya.

Anak putus sekolah akibat PJJ itu berdasarkan laporan dari beberapa sekolah. Dengan ditandai memasuki kenaikan kelas, sianak didik tidak melakukan daftar ulang dan lainnya, atau akibat tidak ada motipasi dari semua pihak baik dari guru mau pun para orangtuanya itu sendiri.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x