Penyakit Yang Diklaim Bisa Diobati dengan Ganja Medis yang Akan Dikaji Legalisasi oleh DPR

- 28 Juni 2022, 18:42 WIB
Penyakit Yang Bisa Sembuh Dengan ganja Medis
Penyakit Yang Bisa Sembuh Dengan ganja Medis /Antara Foto/

PRIANGANTIMURNEWS- Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad merespon foto viral Santi Warastuti, seorang ibu yang menuntut agar dilakukan legalisasi ganja untuk keperluan medis anaknya yang mengidap celebral palsy atau kelumpuhan di otak.

Kejadian ini menyita perhatian masyarakat. Banyak pihak yang coba membantu sang ibu atas masalahnya, tapi tak sedikit publik yang penasaran dengan ganja medis itu sendiri.

Ia menyebutkan bahwa pihaknya akan mengkaji wacana legalisasi ganja untuk keperluan medis. Termasuk apakah akan dibahas dalam revisi UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. “Yan anti kita akan coba koordinasikan,” jelasnya.

Baca Juga: Pebulu Tangkis Putra Tunggal Indonesia Anthony Ginting Taklukkan Sai Praneeth di Malaysia Open 2022

Dasco pun sebelumnya sudah mengetahui penggunaan ganja legal di beberapa negara untuk kepentingan medis. Namun ia mengaku undang-undang kesehatan ataupun narkotika yang ada saat ini belum mengakomodir hal tersebut.

Meski demikian, politikus Partai Gerindra itu tidak bisa memastikan kemungkinan ganja medis masuk dalam UU Narkotika yang saat ini sedang direvisi oleh Komisi III DPR.

Penggunaan ganja medis bisa untuk penambah nafsu makan atau anti-mual, antispasmodik dan anti-konvulsan, analgesik (pereda nyeri), modulator sistem anti-inflamasi dan kekebalan tubuh, pereda kecemasan, antidepresan untuk gangguan mood, serta pengurangan dampak buruk pengganti obat-obatan berbahaya lainnya.

Baca Juga: Polres Tangsel Tangkap Pelaku Pembunuhan di Kamar Kos

Berikut penyakit yang bisa diobati dengan ganja medis:

1. Penyakit Alzheimer
Hingga saat ini obat yang paling efektif untuk Alzheimer belum ada, tapi para ilmuwan mencoba ganja medis yang diklaim dapat memperlambat perkembangan penyakit ini.

2. Epilepsi
Percobaan laboratorium telah menunjukkan bahwa senyawa aktif yang terkandung di dalam ganja medis diklaim dapat membantu mengurangi jumlah kejang, bahkan pada kasus tertentu bisa menghentikan sepenuhnya.

Baca Juga: Ternyata Counter Attack Ini yang Bikin Madrid Juara

3. Sklerosis ganda
Inflamasi menjadi awal penyakit ini memperburuk kondisi kesehatan. Sel-sel saraf mulai terpengaruh, terutama di area sumsum tulang belakang dan otak. Nah, penggunaan ganja medis diklaim bisa menurunkan risiko atau kejadian kejang otot.

4. Onkologi
Orang dengan kanker diklaim bisa diobati dengan ganja medis. Ganja dalam dosis kecil diklaim bisa meredakan nyeri karena kanker. Tak hanya itu, ganja juga dipakai untuk menaikkan nafsu makan dan mengobati insomnia pasien kanker.

5. Skizofrenia
Jurnal medis yang diterbitkan khusus menunjukkan bahwa terjadi dampak positif pada pasien skizofrenia.

Baca Juga: Memasuki Libur Sekolah, Menparekraf Rekomendasikan Destinasi Wisata Unggulan di Indonesia

6. Diabetes
Karena insulin selalu dibutuhkan oleh penderita diabetes, dokter mungkin akan meresepkan ganja medis untuk membantu mengontrol kadar gula darah.

7. Radang sendi
Ganja medis diklaim bisa mengurangi nyeri arthritis. Tepatnya, ganja medis mengurangi rasa sakit akut penyakit ini. Direkomendasikan dengan dosis kecil.

8. Hepatitis C
Tidak ada penelitian yang secara jelas mengatakan bahwa ganja medis dipakai untuk mengatasi Hepatitis C. Tapi, studi menunjukkan bahwa zat turunan ganja medis diklaim dapat menyembuhkan penyakit.

Meski menjanjikan hal yang positif, tapi ada efek berbahaya dari penggunaan ganja medis. Dijelaskan bahwa penggunaan ganja medis bisa menyebabkan masalah kardiovaskular seperti gangguan detak jantung dan implikasi tekanan darah.

Selain itu, penggunaan ganja dapat mengakibatkan peningkatan risiko cedera pada lansia, serta risiko lebih tinggi terkena penyakit mental yang parah terutama jika digunakan terlalu sering.***

Editor: Neri Januari Stiani

Sumber: Orami Magazine


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x