POLISI, PSSI, SUPORTER? Siapa Bertanggung Jawab? Sejarah Kelam Sepakbola Indonesia, Derby Jatim!

5 Oktober 2022, 20:53 WIB
Potret Presiden Jokowi Berduka Cita atas tragedi Kanjuruhan Malang /Tangkapan Layar Youtube Daftar Populer/

PRIANGANTIMURNEWS - Derby Jatim begitu nama yang disematkan banyak orang dengan laga yang mempertemukan tim sepak bola asal Malang Arema dan tim sepak bola asal Surabaya Persebaya rivalitas keduanya memang bukan kaleng-kaleng tiap laga yang dinantikan selalu panas dengan bumbu-bumbu riuh penonton di atas Tribun.

bahkan dari sejarahnya selama 23 tahun Persebaya tidak pernah menang saat di kandang Singo Edan julukan bagi Arema dari para fans sayangnya sejarah yang dicetak oleh Persebaya dengan untuk pertama kali menang di kandang Arema dengan skor 3-2 berakhir dengan sangat mencekam.

Dikutip priangantimurnews.com dari Youtube Daftar Populer, laga 1 Oktober 2022 tersebut menjadi laga maut yang merenggut saudara anak teman dan sahabat bagi banyak orang dari kronologinya kekalahan dari Arema atas Persebaya di kandang mereka berakhir dengan kekecewaan pendukung yang memuncak.

Baca Juga: RESMI!! Starting Line Up Timnas Indonesia vs Uni Emirat Arab di Kualifikasi Piala Asia U17 2023

secara mengejutkan banyak dari suporter Arema yang kemudian turun ke lapangan dan dianggap memicu kericuhan aparat yang kemudian diharapkan membubarkan masa terlihat dengan jelas malah melakukan aksi kekerasan.

Tidak cukup sampai di situ Salah satu hal yang paling membuat kecewa banyak orang adalah tembakan gas air mata jika keributan terjadi di tengah lapangan Kenapa yang berwenang menembakkan gas air mata ke Tribun penonton.

Pemandangan lebih memilukan lagi terjadi di jalur keluar tribun yang penuh sesak Entah kenapa Polisi yang berjaga tidak ada yang membantu evakuasi orang-orang di Tribun yang tentu lebih banyak yang tidak bersalah di sana.

Lalu dari keterangan lanjutan sebenarnya tembakan gas air mata tadi juga tidak beralasan suporter yang turun ke lapangan memberi keterangan Kalau cuman mau protes kepada pemain dan manajemen Arema.

Baca Juga: SOK BAIK DI LAYAR TV! Sisi Gelap Artis Terbongkar, Dicap Munafik di Depan Kamera, Namun Sifat Aslinya!!

Dalam aturan FIFA pun sendiri penggunaan gas air mata adalah hal yang haram untuk digunakan dalam ada keamanan FIFA pasal 19 terutama pada Point b pengamanan tidak boleh dilakukan dengan menggunakan senjata api ataupun gas air mata.

Jangankan penggunaannya dibawa masuk ke Stadion aja tidak diperbolehkan sayangnya entah Siapa yang bertanggung jawab atas tembakan gas air mata tersebut ini harus diselidiki serius.

Tapi secara terang-terangan Kapolda Jatim Irjen Pol Niko Alvin tak justru mengatakan kalau sudah sesuai prosedur entah prosedur yang mana yang dimaksud simpang siur tanggung jawab.

Ini juga diperparah soal pemilihan waktu menurut Polisi mereka sudah request agar laga dimainkan sore hari tapi PSSI maunya malam hari padahal pertandingan malam hari sudah terkenal rawan kericuhan.

Baca Juga: KERUSUHAN! Arema vs Persebaya (2-3), Aremania Ngamuk Kejar Pemain Hingga ke Ruang Ganti

Untung saja berkat tekanan publik Kapolri sudah turun tangan atas perintah Presiden semoga bisa diusut tuntas untuk membuahkan hasil baik dan tidak mandek lagi apalagi menangani hal ini memang banyak blunder.

Dalam sebuah konferensi pers ketua umum PSSI Iwan Bule bahkan menyebut hadirin sekalian berbahagia Padahal kita dalam keadaan berduka.

Jumlah korban update dinas kesehatan kabupaten Malang melaporkan jumlah korban meninggal sudah mencapai 125 orang angka ini Mungkin saja akan bertambah di kemudian hari dan menjadikan laga tersebut sebagai laga maut terbesar kedua di dunia.

Dan hanya dikalahkan oleh Estadio nasional disaster yang merenggut lebih dari 300 jiwa penyebab dari kejadian tersebut Sama persis dengan yang terjadi kemarin kematian yang disebabkan oleh gas air mata.

Baca Juga: Detik Detik Kerusuhan Kanjuruhan Malang Arema vs Persebaya, Korban 129 Orang Meninggal Dunia!

Kalau di Peru setelah kejadian tersebut komandan Polisi yang memerintahkan tembakan gas air mata dipenjara 30 bulan bahkan hakimnya juga ikut diseret masuk ke penjara karena telat memberikan laporan serta menghadirkan semua hasil otopsi,

Nah itu kalau di Peru ya bagaimana dengan Indonesia atas peristiwa Kanjuruhan biar waktu yang menjawab lalu yang tidak kalah mengecewakan tentu adalah respon PSSI sendiri Sekjen PSSI Yunus Nusi malah memberi keterangan yang jauh dari diharapkan.

Bapak ini masih sempat mengabarkan kalau Liga 2 dan Liga lainnya tetap berjalan padahal tim sepak bola kita Tengah jadi sorotan internasional seluruh klub besar dan juga public figure sepak bola internasional sudah memberikan belasungkawa.

Presiden FIFA Gianni Infantino juga sudah mengucapkan belasungkawa Lah kok sempat-sempatnya masih mikirin Liga padahal banyak PR yang harus diselesaikan oleh PSSI karena insiden Kanjuruhan kemarin.

Baca Juga: GENERASI BARU TERLAHIR! Moment Timnas Indonesia U17 Permalukan Guam di Kualifikasi Piala Asia U17 2023

Jika responnya begini ya wajar kalau IPW atau Indonesia Police Watch menyampaikan Kalau harusnya Ketua PSSI Iwan Bule malu dan harus mundur seperti yang dilakukan Valentino Jebret yang menyatakan mundur sebagai host dan komentator Liga 1.

Lebih menyesalkannya Ada curi-curi Kesempatan dari para politisi kalau mau Bela sungkawa buat apa sih bukannya gede-gede banget setelah insiden yang mencekam ini ada beragam sanksi yang bisa saja dijatuhkan FIFA pada Indonesia.

Mulai dari pembekuan Liga selama 8 tahun keanggotaan Indonesia di FIFA dicabut status tuan rumah di Piala Dunia U20 dibatalkan dan Timnas serta Tim Indonesia dilarang berlaga di turnamen internasional.

Kalau di sanksi mau dikata apa lagi memang masalah sepak bola kita udah tidak bisa ditutupi Mata Najwa saja sudah sampai di jilid 6 membahas PSSI.

Baca Juga: RESMI!! PSSI Hentikan Liga 1 Selama Sepekan Buntut Dari Tragedi Kerusuhan Laga Arema vs Persebaya

Mungkin saja setelah insiden Kanjuruhan ini bakal ada jilid 7 lagi semoga mereka yang ditinggalkan diberi ketabahan dan mereka yang menjadi penyebab meninggalnya ratusan orang tadi diberi petaka.***

Berita Seputar Arema bisa KLIK DISINI

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: Youtube Daftar Populer

Tags

Terkini

Terpopuler