Menurut Siti, dari informasi para guru SD N Otista, sejak 2004, belum ada rehabilitasi ruang kelas di SD N Otista.
Saat ini, SD yang berada tak jauh dari Tugu Kujang dan Kebun Raya Bogor ini memiliki siswa kurang lebih 300-an. Sementara ruang kelas yang rusak merupakan ruangan kelas enam.
"Alhamdulilah saat kejadian berlangsung tidak ada kegiatan belajar di sekolah. Biasajya itu dipakai untuk ruang kelas 6,ada 70 siswa," kata Siti.
Baca Juga: Menaker RI Terus Salurkan BSU untuk Buruh
Berhubung ruang kelas lainnya juga rawan ambruk, Siti belum dapat memastikan apakah sekolah dapat menggelar tatap muka atau tidak.
Jika ruang kelas tidak memungkinkan digunakan, kemungkinan besar pihak sekolah akan meminjam ruangan sekolah lain.
"Ruangan lain kayanya juga sudah tidak layak. Kalau ada PTM kita tetap harus memperhatikan keselamatan anak. Ya mudah-mudahan saja ada segera ada perbaikan," kata Siti.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Hanafi mengatakan, perbaikan ruang kelas di SD N Otista direncanakan pada 2022.
Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor juga meminta pihak sekolah untuk sementara mengosongkan ruangan kelas karena kondisinya tidak memungkinkan.