Atap SDN Otista Dekat Kebun Raya Bogor Ambruk, 17 Tahun Tak Pernah Direhab

- 17 September 2021, 20:16 WIB
Kondisi ruang kelas di SD N Otista, Kelurahan Baranangsiang, Bogor Timur yang ambruk.  Sejak 2004 ruangan kelas di SD Otista belum pernah diperbaiki.
Kondisi ruang kelas di SD N Otista, Kelurahan Baranangsiang, Bogor Timur yang ambruk. Sejak 2004 ruangan kelas di SD Otista belum pernah diperbaiki. /Windiyati Retno Sumardiyanti/Pikiran Rakyat

PRIANGANTIMURNEWS - Atap gedung Sekolah Dasar (SD) Otista Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur Kota Bogor ambruk. 

Penyebabnya karena kondisi bangunan, kuda kuda sudah rapuh karena telah belasan tahun tidak pernah direhab.

Dilansir priangantimurnews.com dari Pikiran Rakyat, Kepala SD N Otista, Siti Maesyafah mengatakan, atap dua ruangan tersebut memang sudah lama rusak.

Baca Juga: Aparat TNI Berhasil Evakuasi Nakes Korban Kekejaman KST Dari Distrik Kiwirok

Namun belum ada bantuan anggaran perbaikan untuk memperbaiki ruang kelas tersebut. 

"Pada saat saya datang ke sekolah memang ini saya sudah lihat kalau kontruksinya memang sudah tidak baik. Kita sudah laporkan, tapi perbaikan ruangan kelas kan tidak bisa langsung sim salabim ya," ujar Siti Maesyafah Jumat 17 September 2021.

Menurut Siti, pihak sekolah telah mengajukan perbaikan ruang tersebut beberapa kali.

Selain dua ruangan tersebut, Siti menyebut beberapa ruangan kelas lainnya juga dalam kondisi rusak. 

Baca Juga: 5 Tanaman Tradisional Untuk Obat Penyakit Asam Urat, Apa Saja?


"Ditambah setelah pandemi jarang dipakai, situasinya juga sering hujan. Jadi di atap kuda-kudanya sudah ada yang patah," ujar Siti.


Menurut Siti, dari informasi para guru SD N Otista, sejak 2004, belum ada rehabilitasi ruang kelas di SD N Otista.

Saat ini, SD yang berada tak jauh dari Tugu Kujang dan Kebun Raya Bogor ini memiliki siswa kurang lebih 300-an. Sementara ruang kelas yang rusak merupakan ruangan kelas enam. 


"Alhamdulilah saat kejadian berlangsung tidak ada kegiatan belajar di sekolah. Biasajya itu dipakai untuk ruang kelas 6,ada 70 siswa," kata Siti.

Baca Juga: Menaker RI Terus Salurkan BSU untuk Buruh

Berhubung ruang kelas lainnya juga rawan ambruk, Siti belum dapat memastikan apakah sekolah dapat menggelar tatap muka atau tidak.

Jika ruang kelas tidak memungkinkan digunakan, kemungkinan besar pihak sekolah akan meminjam ruangan sekolah lain.

"Ruangan lain kayanya juga sudah tidak layak. Kalau ada PTM kita tetap harus memperhatikan keselamatan anak. Ya mudah-mudahan saja ada segera ada perbaikan," kata Siti.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Hanafi mengatakan, perbaikan ruang kelas di SD N Otista direncanakan pada 2022.

Baca Juga: Prediksi Skor Gameweek 5 Liga Premier 2021-2022: dari Newcastle vs Leeds, hingga Tottenham vs Chelsea

Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor juga meminta pihak sekolah untuk sementara mengosongkan ruangan kelas karena kondisinya tidak memungkinkan.

"Kebetulan memang sedang kosong. Teman kita di bidang Sarpras sudah keliling semua, sudah ada komunikasi. Ada yang secara lisan menyampaikan, ada yang tertulis," ujar Hanafi. 


Besar harapan Hanafi, SD Otista bisa segera diperbaiki dengan layak. Apalagi posisi SD Otista berada di kawasan pusat kota. 

Baca Juga: Tinjau Vaksinasi Serentak 31 Titik di Sumut, Kapolri Pastikan Target Presiden Jokowi Tercapai


"Orang semua  gampang sekali melihat sekolah ini. Jadi harapan kita sekolah Bangka dan Otista ini inginnya ideal. Tapi kita harus menyesuaikan dengan kondisi," ucap Hanafi. 


Lebih lanjut, Hanafi mengatakan, kondisi SD Otista tersebut telah dilaporkan kepada Wali Kota Bogor. Kini Disdik Kota Bogor tengah melakukan kajian estimasi pembiayaan yang diperlukan untuk merevitalisasi ruangan yang rusak 

Karena ditangani PUPR, jadi kita sudah besurat ke PUPR. Kira-kira biaya perbaikan yang mana saja yang harus jadi prioritas.

Baca Juga: Update Terbaru, Series Little Mom Sukses Trending di 19 Negara

"Nanti harus revitalisasi, renovasi, atau perbaikan ini, nanti secara kuantitatif keluar angka berapa kebutuhannya," ujar Hanafi.***(Windiyati Retno Sumardiyani/Pikiran Rakyat)

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah