Jenderal Soedirman Dapat Surat dari Sultan Yogyakarta, Inilah Perintahnya

- 23 Mei 2022, 10:27 WIB
 Sri Sultan Hamengku Buwono IX (kiri) saat menerima laporan Letkol Soeharto pada masa perang gerilya 1949
Sri Sultan Hamengku Buwono IX (kiri) saat menerima laporan Letkol Soeharto pada masa perang gerilya 1949 /Buku Soedirman seorang Panglima, Seorang Martir /

Adapun Sultan, yang sudah menerima surat balasan dari Soedirman, pada 14 Februari 1949 sekitar pukul 23.00 memanggil Soeharto ke Keraton. Soeharto datang dengan cara menyamar, memakai pakaian biasa.

Dari kejauhan, jumlah anak buahnya mengawasi. Sultan dan Soeharto bertemu empat mata membahas strategi serangan umum di wilayah Yogyakarta, Belanda kala itu menerapkan jam malam. Mereka yang berkeliaran tak jelas ditangkap bahkan bisa ditembak.

Baca Juga: Kasus Subang Memanas: Danu Ungkap Pelaku Pembunuhan Ini, Saksi Mengelak, ‘Fitnah!’

Kepada Soeharto, Sultan meneruskan pesan Soedirman agar ia memimpin serangan umum.

Serangan akan dilakukan pukul 06.00 saat sirene di samping pasar Beringharjo berbunyi.

Seluruh prajurit akan memakai janur kuning yang di ikat di leher, kepala dan tangan, sebagai simbol keselamatan, seperti diceritakan dalam cerita wayang Anoman Obong.

Soeharto menyanggupi hal tersebut,"Sebelum berpisah Sultan menegaskan kembali kepada Soeharto bahwa serangan ini tak boleh gagal," kata Marsoedi, yang kala itu berpangkat Letnan satu dan bertugas sebagai perwira Intel yang mengawal Soeharto menuju Keraton, dalam buku Warisan (daripada) Soeharto.

Baca Juga: Profil dan Biodata Jesse Choi, Suami Dari Penyanyi Cantik Maudy Ayunda

Serangan Umum 1 Maret memang berhasil dengan gemilang. Sebenarnya serangan itu akan dilakukan pada 28 Februari, tapi gagal karena informasi bocor. Selama enam jam TNI menguasai kota dan berhasil mengunci Yogyakarta.

Keberhasilan TNI ini disiarkan lewat RRI dan diteruskan ke pemancar Radio Rimba Raya, Aceh, yang kemudian menyebar ke seluruh dunia."Siaran radio ini ide Simatupang," kata Sukotjo, mata dunia kembali melihat Indonesia.

Halaman:

Editor: Muh Romli

Sumber: Buku Soedirman Seorang Panglima, Seorang Martir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x