Bobon pun mengaku sangat senang bisa berkolaborasi dengan mereka. Dan yang terpenting bahasa ceplas ceplos kasarnya tidak keluar sama sekali. Itu membuktikan bahwa Bobon sangat bisa menyesuaikan sikap dirinya dimana ia berada.
Sambil menunggu ayam balado itu masak, bobon memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Ternyata mereka juga sering masak di posko-posko bencana alam.
Di sela perbincangan Bobon lalu memasukan garam dan penyedap rasa secukupnya kedalam racikan pasakannya.
Baca Juga: Rumah Tahfidz Quran (RTQ) At-Tamaro Kota Tasikmalaya Konsisten Cetak Generasi Qur'ani
Dan setelah beberapa menit kemudian ayam baladonya sudah matang dan siap di masukam kedalam kotak makanan untuk dibagikan kepada para anggota TNI dan warga di sekitarnya.***