Inilah Kisah Seorang Buruh Yang Akhirnya Menjadi Menteri

21 Mei 2022, 19:36 WIB
Cover buku mau sukses atau gagal. /PRITIM PRMN/NANANG YUDI/

PRIANGANTIMURNEWS- Di sebuah penghujung hari yang sangat panas dan lembab, seorang buruh berkebangsaan Saudi datang untuk mendapatkan air dingin untuk di minum.

Ia sangat lelah dan letih, sementara keringat mengucur dari tubuhnya setelah melalui satu hari kerja keras yang panjang di bawah terik matahari.

Begitu ia mengisi gelas dengan air dingin dan hendak membasahi kerongkongannya. Seorang insinyur Amerika datang dan berkata dengan kasar kepadanya," kamu hanya seorang buruh dan tidak berhak minum dari layanan yang dikhususkan untuk para insinyur".

Baca Juga: Simak 9 Pertanyaan yang Banyak Ditanyakan Peserta Saat Ikuti Test TKD dan Core Values Rekrutmen Bersama BUMN

Buruh tersebut pun pulang lalu berpikir selama berhari-hari seraya bertanya kepada dirinya," apakah aku bisa menjadi insinyur suatu hari nanti dan menjadi seperti mereka ?".

Ia selalu bertawakal kepada Tuhannya dan membulatkan tekad dengan mengambil sekolah malam, dan kemudian kelas siang setelah segala usaha yang meletihkan dan tahun yang panjang, ia berhasil memperoleh ijazah Aliyah.

Dan ia pun terpilih untuk di kirim ke Amerika Serikat dengan biaya dari perusahaan, dan berhasil memperoleh gelar sarjana di bidang teknik dan kembali ke negaranya.

Ia terus bekerja dengan gigih dan tekun hingga menjadi ketua bagian, lalu ketua departemen, dan kemudian direktur manajemen, hingga akhirnya ia pun berhasil membuat langkah besar beberapa tahun setelahnya dengan menjadi Wakil Presiden perusahaan.

Baca Juga: 89.715 Jemaah Haji 1443 H Siap Berangkat dan sudah Lakukan Konfirmasi Keberangkatan

Suatu ketika, secara kebetulan insinyur Amerika yang dulu datang menemuinya, mereka menghabiskan puluhan tahun untuk bekerja di perusahaan dan berkata kepadanya,"Saya ingin persetujuan untuk cuti saya, dan saya harap anda tidak mengaitkan peristiwa air dingin dengan pekerjaan resmi".

Ia menjawabnya dengan akhlak yang mulia,"Saya ingin berterimakasih kepada anda dengan segenap hati saya karena telah melarang saya minum. Betul saat itu anda bersikap buruk kepada saya, namun, andalah yang menyebabkan saya bisa jadi sekarang ini".

Buruh yang sederhana ini telah berhasil menjadi Presiden perusahaan yang dianggap sebagai perusahaan terbesar dalam perminyakan, yaitu Perusahaan Saudi Aramco.

Baca Juga: Kasus Subang Terbaru : Alat Bukti Ratusan dan Puluhan TKP Cek Disini Apa Saja

Dan setelah itu ia terpilih menjadi menteri perminyakan. Inilah secara singkat tentang seorang buruh dan sekaligus menteri Saudi, dialah Insinyur Ali an-Nu'aimi.

Renungan bagi kita semua dari kisah seorang buruh yang sukses menjadi menteri perminyakan Saudi adalah jika kata-kata itu diucapkan kepada buruh lain, yang memiliki tanah yang subur bagi kegagalan didalam dirinya.

Maka anda akan melihat bagaimana pohon kehinaan dan frustasi akan mengokohkan akarnya di tanah tersebut sehingga tidak seorangpun yang sanggup mencabutnya setelah itu.

Baca Juga: Pelatih Persib Resmi Coret Pemain Seleksi Asal Jepang Ryohei Miyazaki

Bayangkan diri anda ada ditempatnya, dan seorang pegawai besar melihat anda dengan pandangan jijik sementara ia melontarkan kepada anda kritikan yang keras tersebut, maka bagaimanakah perasaan anda ?

Ambilah manfaat dari kisah ini jika nanti anda mengalami situasi seperti ini. Dan jadikanlah kata-kata keras yang menyakiti anda sebagai pencetus utama yang menyalakan percikan kesuksesan anda, yang kemudian anda gunakan sebagai titik tolak menuju cakrawala keberhasilan dan kejayaan.

Tetapi, jangan jadikan itu sebagai belenggu yang memenjarakan anda di jeruji kegagalan yang pait.***

Editor: Agus Kusnadi

Tags

Terkini

Terpopuler