Lampu Menyala Sepanjang Tidur Hingga Pagi Pemicu Terkena Obesitas, Gelap-gelapan Lebih Sehat

- 7 Februari 2021, 22:12 WIB
Ilustrasi seseorang yang obesitas
Ilustrasi seseorang yang obesitas /ANTARA FOTO/
PRIANGANTIMURNEWS- Kebiasaan dengan lampu menyala selama tidur sampai bangun pagi hari kemungkinan terjangkit obesitas lebih mudah, apalagi pada perempuan.
 
Peneliti telah menyimpulkan adanya cahaya yang berlebihan masuk dan memaparkan cahaya di malam hari saat tidur dapat meningkatkan angka indeks massa tubuh (Body Mass Index atau BMI) dan lingkar pinggang jangan lebih dari 113 ribu perempuan yang diteliti dalam sebuah studi baru.
 
"Metabolisme dipengaruhi irama siklus tubuh yang berhubungan dengan tidur, bangun, dan paparan cahaya," ujar Profesor Anthony Swerdlow, dari Institute of Cancer Research di London, seperti dilansir The Telegraph. Dikutip dari Antara, 'Tidur dengan lampu menyala picu obesitas' Minggu, 7 Februari 2021.
 
 
Siklus kardian tubuh manusia (24 jam) adalah beraktivitas di siang hari saat terang lalu beristirahat pada malam.  
 
Cahaya memiliki kemampuan untuk mengubah suasana hati, kekuatan fisik, dan bahkan cara kita mengolah makanan dalam siklus 24 jam itu.
 
Gangguan tidur dan paparan cahaya bisa menjadi faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan obesitas.
 
 
Para peneliti mengambil data dari Breakthrough Generations Studi yang melibatkan perempuan berusia 16 tahun atau lebih, selama 2003-2012.
 
Para perempuan tersebut diminta menghitung kebutuhan cahaya di kamar tidur mereka saat malam hari, misalnya untuk seberapa cahaya yang cukup untuk membaca, melihat ruangan sebelah, dan sebagainya.
 
Jawaban mereka kemudian dibandingkan dengan penanda obesitas seperti BMI, rasio pinggang - pinggul dan lingkar pinggang.
 
 
Hasil studi menemukan, kemungkinan obesitas meningkat seiring dengan meningkatnya paparan cahaya di malam hari.
 
Menurut para peneliti, cahaya buatan (lampu) dapat menyebabkan penambahan berat badan yang diketahui dapat mengganggu waktu tidur seseorang karena menunda produksi melatonin.
 
Salah satu penulis studi sekaligus peneliti tamu dari institut yang sama, Dr.  Emily McFadden, mengungkapkan "hubungan yang kami temukan konsisten dengan penelitian sebelumnya yang meneliti paparan cahaya dan metabolisme, dan penyelidikan lebih lanjut diperlukan."
 
Mengomentari hal ini, seorang peneliti senior, Dr. Matthew Lam mengatakan temuan penelitian ini menambah bobot penelitian sebelumnya yang menggunakan hewan sebagai objek penelitian.
 
 
"Temuan ini menambah bobot hasil sebelumnya dari studi hewan yang meneliti hubungan paparan cahaya, ritme  sirkadian, dan metabolisme," kata Dr. Lam.
 
Ritme sirkadian adalah siklus 24 jam dalam proses fisiologis makhluk hidup.
 
Menurut dia, masih terlalu dini menyarankan tidur dalam keadaan gelap akan membantu mencegah obesitas.
 
Studi yang didanai oleh badan amal Breakthrough Breast Cancer tersebut dipublikasikan dalam American Journal Of Epidemiology.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x