Dampak Covid-19 Terhadap Pendidikan di Indonesia

- 19 Februari 2021, 20:21 WIB
Belajar di rumah.
Belajar di rumah. /Pexels/

PRIANGANTIMURNEWS- Covid-19 adalah sebuah virus yang menggemparkan seluruh masyarakat dunia. Bukan hanya sebagai pembawa penyakit, namu berpengaruh juga terhadap aspek yang lain-nya, seperti ekonomi, Politik dan Pendidikan.

Munculnya virus corona ini berawal pada tahun 2019, di Wuhan Negeri Cina. Yang kemudian menyebar ke suluruh dunia, sehingga membuat keresahan bagi seluruh masyarakat di dunia. Setelah kemunculan Virus ini, perekonomian di Indonesia sangat menrun. Pengangguran pun bertambah karena banyaknya yang di PHK.

Baca Juga: Pengen Hasil Bagus Motret dengan Kamera Hape, Ini 7 Tips  yang Harus Dilakukan

Bahkan para penerus bangsa pun ikut terkena dampaknya. Awal munculnya virus ini, menyebabkan adanya kebijajakan baru dari pemerintah, seperti PSBB di seluruh wilayah Indonesia. Keharuan menjaga jarak dan anjuran untuk tetap berdiam dirumah, serta keharusan untuk melaksanakan sistem pembelajaran secara daring (online).

Dengan keadaaan pendidikan yang terjadi sekarang ini, sehingga menyebabkan para pelajan kurang efektif dalam mendapatkan ilmu. Daring juga membuat para pelajar berleha-leha dalam mengerjakan tugas.

Bahkan mereka lebih mengutamakan bermain game dibanding mengerjakan tugasnya. Apalagi bagu para pelajar yang baru masuk ke jenjang pendidikan baru, mereka sangat mengeluhkan kondisi seperti saar ini, karena tahap awal yang mestinya digunakan sebagai tahap perkenalan dan adabtasi, kini mereka hanua bisa merasakan kebingungan, dan kewalahan dalam memahami dan mengerjakan tugas, karena kurangnya bimbingan dan arahan dari para guru.

Baca Juga: Inilah Cara yang Benar Menyimpan Sayuran dan Buah-buahan Agar Tetap Segar dan Bertahan Lebih Lama

Bahkan para orang tua yang menyekolahkan anaknya ke TK atau PAUD, mereka sangat prihatin melihat anak anaknya yang belajar secara daring juga. Pendidikan TK dan PAUD berbeda dengan yang lainnya, karena anak-anak belajar dari nol, dengan kondisi saat ini para guru tidak bisa membimbing secara maksimal karena terbatasi oleh situasi, sehingga menyebabkan orang tua kewalahan dalam mendidik dan mengarkan Karena usia anak dibawah 7 tahun lebih sulit untuk diajak belajar, mereka lebih menyukai bermain dari pada brlajar.

Sistem daring juga menyebkan banyaknya orang tua yang dibohongi oleh anaknya. Seperti seringnya meminta uang untuk kuota belajar, padahal uang tersebut digunakan untuk keinginan lainnya, atau kuotanya digunakan untuk bermain game online.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x