MENGUNGKAP Batu Cincin Soekarno Pembawa Keberuntungan

- 26 Mei 2022, 20:44 WIB
Presiden Soekarno
Presiden Soekarno /anri.go.id

PRIANGANTIMURNEWS- Inspirasi pemikiran Soekarno banyak muncul di pembuangan (Ende, Flores).

Ende menjadi sebuah inspirasi Nusantara yang tidak akan pernah doakan dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia.

Ende telah menjadi pulau penuh sejarah, kenangan, ideologi, dan logika yang terus berdinamika. Dari pulau Ende, Soekarno menemukan Islam, Ende juga merupakan tempat dimana ia mendengar mertuanya, Cokroaminoto, meninggal dunia.

Baca Juga: Karena Ini Correa dan Luiz Felipe Ribut, Simak Berikut Ini!

Ia menyebut Ende sebagai pulau bunga. Ende dikatakannya sebagai pulau yang mampu melepaskan dirinya dari segala macam takhayul dan klenik yang mengelilingi dirinya.

Sebab, disanalah Soekarno menemukan Islam. Sebelum di Ende, ia memang sangat mempercayai hari baik dan hari naas. Soekarno mempercayai sebuah jimat yang membawa Rahmat dan jimat yang mempunyai pengaruh buruk bagi dirinya.

Jimat tersebut didapatkan ya ketika berada di Bandung. Seseorang memberinya batu cincin untuk dipakai sebagai jimat.

Pada jimat batu cincin yang dimiliki Soekarno, terdapat lubang berisi cairan hitam dengan biji kecil yang mengepung diatasnya dan tidak pernah tenggelam.

Baca Juga: Nekat Menanam Ganja di Rumah, Seorang Pria Terancam Hukuman Penjara 20 Tahun

Soekarno menerima benda itu dari salah seorang pengikut setianya ketika di Bandung. Si pemberi dengan penuh keyakinan mengatakan bahwa cincin batu tersebut diharapkan akan memberikan efek positif dalam kehidupan Soekarno.

Laiknya biji kecil yang terus mengapung dan tidak pernah tenggelam. Soekarno diharapkan akan terus mampu berjuang pantang mundur menghadapi kekuatan dan kekuasaan Belanda yang menyengsarakan rakyat Indonesia.

Bagi Soekarno, cincin tersebut berisi guna-guna dan memiliki kekuatan tertentu, ia mempercayai kekuatan tersebut karena ia memerlukan sebuah energi positif atas segala tindakan yang dilakukannya.

Baca Juga: Hancom Group Meluncurkan Satelit Pribadi Pertama Korea

"Jangan lupa Soekarno," kata si pemberi,"bahwa ini bukan sembarang batu, dia membawa keberuntungan," ungkapan ini benar-benar memberi sugest6 dalam diri Soekarno untuk mempercayai adanya kekuatan dalan cincin batu tersebut.

Kepercayaan terhadap kekuatan tersebut berangkat dari tradisi dan latar belakang dirinya yang lekat dengan nuansa mistik sejak kecil.

Dalam pembuangan di pulau Ende, kepercayaannya terhadap takhayul mulai berkurang. Soekarno berusaha meyakinkan dirinya sendiri sekuat tenaga bahwa batu cincin tersebut tidak memiliki kekuatan sehingga kepercayaan tersebut harus dihentikan.

Batin Soekarno pun bergejolak, ia terus berusaha meyakinkan dirinya sendiri. Batinnya berucap," engkau sudah melihat, penyakit takhayul yang jahat, akan tetapi mengapa engkau tidak pernah makan di piring retak, oleh karena engkau percaya bahwa bencana akan menimpamu kalau engkau melakukannya.

Baca Juga: Suhu Politik Memanas, Perhelatan MotoGP Finlandia 2022 Terpaksa Dibatalkan

Usaha untuk melepaskan diri dari kepercayaan akan batu cincin tersebut terus dilakukannya. Pada suatu waktu, Soekarno sengaja meminta piring retak sebagai bukti adanya kekuatan dalam batu cincin tersebut.

Memang sulit, dalam kondisi itu, Soekarno berada diantara dua pilihan yang rumit, persoalan rakyat yang terus disiksa Belanda dan pelanggaran terhadap kepercayaan yang telah diyakini sejak lama.

Untuk membuktikan semuanya, Soekarno meletakkan piring diatas meja dan memandangnya. Dalam hatinya berujar," hai engkau barang mati, tidak bernyawa, dan dungu.

Engkau tidak punya kuasa untuk menentukan nasibku. Kutantang kau, aku bebas darimu sekarang aku makan dari dalammu".***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Buku Dunia Batin 2 Macan Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah