Nikotin dapat menyebabkan ketergantungan bagi penggunanya. Nikotin tidak tergolong pemicu penyakit karena merokok.
Nikotin bisa menjadi senyawa kimia berbahaya (harmful and potentially harmful chemicals atau HPHC)saat rokok di bakar.
Proses pembakaran inilah yang menghasilkan asap yang mengandung senyawa kimia berbahaya.
Baca Juga: Inilah Daftar Skuad Pemain Persib Bandung di Piala Presiden 2022
Senyawa HPHC yang terdiri dari asetaldehid, akrolein, benzene, karbon monoksida, formaldehid, dan nitrosamine specific tobacco namun nikotin bukan salah satunya.
Senyawa tersebut bersifat toksik yang dapat menimbulkan penyakit berbahaya bagi perokok, termasuk menjadi penyebab pertumbuhan sel kanker yang memicu penyakit jantung.
“WHO merekomendasikan ada sembilan jenis senyawa kimia yang diperkirakan berpotensi menimbulkan penyakit pada perokok dan perlu untuk mendapat kajian lebih lanjut,” ujarnya.
Nikotin vs TAR
Untuk bisa menikmati nikotin yang terdapat pada rokok, perokok harus melakukan proses pembakaran tembakau dengan suhu lebih dari 600 derajat selsius.
Baca Juga: 9 Kesalahan Menggunakan Mesin Cuci