Fakta Nikotin Yang Perlu Anda Ketahui

- 7 Juni 2022, 14:28 WIB
Nikotin terkandung alami di dalam tembakau.
Nikotin terkandung alami di dalam tembakau. /Pixabay

PRIANGANTIMURNEWS - Salah satu senyawa kimia yang terdapat pada rokok maupun rokok elektrik adalah nikotin.

Banyak orang beranggapan nikotin adalah senyawa berbahaya yang menimbulkan berbagai penyakit berbahaya akibat merokok.

Namun ada sejumlah fakta yang mungkin anda tidak akan menyangka selama ini tentang nikotin menurut Ahli Toksikologi Universitas Airlangga, Shoim Hidayat, dikutip dari Antara:

Nikotin memiliki dampak pada tubuh

Kentang, tomat dan terong merupakan salah satu tumbuhan yang menghasilkan nikotin. Namun, tembakau menjasi salah satu tanaman yang paling dikenal sebagai sumber nikotin.

Baca Juga: Elon Musk Ancam Batal Membeli Twitter

Nikotin bersifat stimulan ringan dan adiktif sama seperti kafein yang dapat menimbulkan efek ketergantungan.

Walaupun selalu dijadikan tersangka sebagai senyawa berbahaya, tetapi apabila dikonsumsi dalam dalam dosis rendah, nikotin dapat menimbulkan rasa nyaman, rileks bahkan bisa membantu menambah fokus.

Nikotin tidak bersifat karsinogenik

Nikotin dapat menyebabkan ketergantungan bagi penggunanya. Nikotin tidak tergolong pemicu penyakit karena merokok.

Nikotin bisa menjadi senyawa kimia berbahaya (harmful and potentially harmful chemicals atau HPHC)saat rokok di bakar.

Proses pembakaran inilah yang menghasilkan asap yang mengandung senyawa kimia berbahaya.

Baca Juga: Inilah Daftar Skuad Pemain Persib Bandung di Piala Presiden 2022

Senyawa HPHC yang terdiri dari asetaldehid, akrolein, benzene, karbon monoksida, formaldehid, dan nitrosamine specific tobacco namun nikotin bukan salah satunya.

Senyawa tersebut bersifat toksik yang dapat menimbulkan penyakit berbahaya bagi perokok, termasuk menjadi penyebab pertumbuhan sel kanker yang memicu penyakit jantung.

“WHO merekomendasikan ada sembilan jenis senyawa kimia yang diperkirakan berpotensi menimbulkan penyakit pada perokok dan perlu untuk mendapat kajian lebih lanjut,” ujarnya.

Nikotin vs TAR

Untuk bisa menikmati nikotin yang terdapat pada rokok, perokok harus melakukan proses pembakaran tembakau dengan suhu lebih dari 600 derajat selsius.

Baca Juga: 9 Kesalahan Menggunakan Mesin Cuci

Dari hasil pembakaran tersebut menghasilkam asap yang di dalamnya terkandung TAR. Asap dan TAR tersebut ikut terhirup masuk kedalam paru-paru.
Asap rokok tersusun oleh senyawa-senyawa kimia dalam bentuk partikulat dan gas.

TAR adalah total partikulat minus air dan nikotin. Di dalam TAR terdapat senyawa HPHC, khususnya senyawa karsinogen dan senyawa-senyawa yang memengaruhi jantung.

Berbeda dengan nikotin yang secara alami terdapat pada tembakau, TAR adalah senyawa kimia dan partikel padat (solid carbon) yang hanya dihasilkan saat rokok dibakar.

"Jadi yang perlu dipahami bahwa senyawa kimia yang berbahaya dan berpotensi berbagai penyakit berbahaya itu TAR, bukan nikotin. Informasi ini harus sampai ke telinga masyarakat secara luas, terutama perokok dewasa,” katanya.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x