1. Positive Statement
Afirmasi yang dibuat tentu perlu dengan kata-kata positif yang membentuk sebuah kalimat positif.
Kenapa harus dengan kata positif? Karena kalimat afirmasi baik itu positif atau negative akan diterima oleh pikiran bawah sadar kita, dan pikiran bawah sadar kita tidak mengenal apakah kalimat afirmasi itu mengandung kata dan kalimat positif atau negatif.
Diantara contoh kalimat afirmasinya, ketika kita ingin sukses, jangan katakan “Saya tidak ingin terpuruk”, namun katakana “Saya ingin hidup sukses”.
Baca Juga: Terungkap! 3 Suara Teratas Hugo Lloris untuk Penghargaan Pemain Pria Terbaik FIFA
2. Present Tense
Kalimat afirmasi yang dibuat harus berada di waktu sekarang, bayangkan seakan-akan terjadi di masa sekarang. Kata “akan, ingin, mau” diganti dengan “menjadi”.
Hal tersebut berfungsi agar kita mendapatkan gambaran akhir dari afirmasi yang kita buat. Contoh kalimatnya, daripada mengatakan “Saya ingin kaya/mau kaya/ akan kaya”, lebih baik mengatakan “Saya menjadi kaya”.
3. Time Limited
Ketika membuat afirmasi, Batasan waktu merupakan hal yang perlu kita perhatikan karena disadari atau tidak, kondisi fisik kita dibatasi oleh waktu.