Gempa 6,1 Magnitudo di Afghanistan Tewaskan 1.000 Orang Lebih, Gempa Paling Mematikan dari 20 Tahun

23 Juni 2022, 15:35 WIB
 Korban gempa bumi di Afghanistan saat dievakuasi petugas dibawa ke rumah sakit untuk diobati. Tangkapan layar laman Reuters /

PRIANGANTIMURNEWS - Gempa bumi yang terjadi di Afghanistan Rabu 22 Juni 2022 waktu setempat, dilaporkan korban meninggal dunia (tewas) mencapai 1.000 orang.

Lebih dari 600 orang juga dikabarkan terluka akibat bencana gempa bumi berkekuatan 6,1 skala Richter atau Magnitude.

Kebanyakan korban gempa bumi berada di desa-desa pegunungan terpencil dan diperkirakan jumlahnya akan terus bertambah, karena belum ada laporan resmi jumlah data sebenarnya.

Baca Juga: Hasil Sidak di Lapak Penjualan, DPRD Kota Tasikmalaya dan DKP3, Tak Temukan Hewan Terserang PMK

Seperti dilansir Priangantimurnews.com dari laman Reuters, Kamis 23 Juni 2022.

Gempa bumi juga menyebabkan rumah-rumah menjadi puing-puing dan mayat-mayat yang terbungkus selimut tergeletak di tanah.

Sejumlah orang yang tidak diketahui tetap terjebak di bawah puing-puing dan di daerah-daerah terpencil.

Operasi penyelamatan agak kesulitan karena kondisi hujan lebat, tanah longsor dan banyak desa terletak di daerah lereng bukit yang tidak dapat diakses.

Baca Juga: Mantan Pemain NBA Caleb Swanigan Dikabarkan Meninggal Dunia, Sempat Kelebihan Berat Badan

Banyak orang masih terkubur di bawah tanah. Tim penyelamat dari Emirat Islam telah tiba dengan bantuan penduduk setempat berusaha mengeluarkan korban meninggal dan luka-luka.

Operasi penyelamatan akan menjadi ujian besar bagi otoritas Islam garis keras Taliban, yang mengambil alih negara tersebut Agustus lalu.

Loretta Hieber Girardet dari kantor pengurangan risiko bencana PBB mengatakan upaya untuk memberikan bantuan dan menyelamatkan bagi orang-orang yang terperangkap di bawah puing-puing akan menghadapi tantangan besar karena medan dan cuaca.

Baca Juga: Sule Malu! Perseteruan Nathalie Holscher dan Putri Delina Malah Semakin Menjadi-jadi dan Saling Buka

"Jalan-jalannya buruk, bahkan pada waktu-waktu terbaik sehingga operasi kemanusiaan yang dilakukan, ditantang oleh minimnya akses ke daerah itu," katanya.

Selain itu, hujan yang dikombinasikan dengan gempa menciptakan risiko lebih, seperti tanah longsor untuk pekerja kemanusiaan.

Pihaknya akan mengerahkan tim kesehatan medis dan menyediakan pasokan medis.

Pejabat kementerian dalam negeri Salahuddin Ayubi mengatakan jumlah korban meninggal dunia kemungkinan akan meningkat.

Baca Juga: RIDWAN KAMIL Dapat Undangan Khusus dari Raja Arab Saudi untuk Berangkat Haji

Karena beberapa desa berada di daerah terpencil di pegunungan dan akan membutuhkan waktu untuk mengumpulkan datanya.

Diketahui, gempa kali ini ternyata gempa yang paling mematikan dalam 20 tahun terakhir.

Gempa bumi kali yang paling mematikan di Afghanistan sejak 2002 silam. Gempa itu terjadi sekitar 44 km (27 mil) dari kota tenggara Khost, dekat perbatasan dengan Pakistan.

Survei Geologi (USGS) mengungkapkan guncangan dirasakan oleh sekitar 119 juta orang di Pakistan, Afghanistan dan India berdasarkan data dari Pusat Seismologi Eropa-Mediterania (EMSC).

Baca Juga: Putra Buya Arrazy Hasyim Meninggal Dunia karena Tertembak Senjata Api

Akan tetapi tidak ada laporan, mengenai kerusakan atau korban di Pakistan. EMSC menyatakan gempa berkekuatan 6,1 skala Richter.

Daerah perbukitan miskin yang dilanda gempa sangat rentan, dengan tanah longsor dan rumah-rumah yang dibangun dengan buruk menambah kerusakan yang meluas.

"Kami semua tidur di rumah, dan ruangan itu menimpa kami," kata Gul Faraz saat menerima perawatan luka bersama istri dan anak-anaknya di sebuah rumah sakit di Paktika.

"Semua rumah di daerah kami hancur, tidak hanya satu, tetapi seluruh wilayah telah hancur," tambahnya.

Baca Juga: Makam Kuno Inca Ditemukan di Bawah Rumah Ibu Kota Peru, Usianya Bikin Tercengang

Sebagian besar kematian yang dikonfirmasi berada di provinsi timur Paktika. Di mana 255 orang meninggal dunia dan lebih dari 200 terluka.

Sementara di provinsi Khost, sebanyak 25 orang meninggal dunia dan 90 orang dibawa ke rumah sakit.

Seorang juru bicara kementerian luar negeri mengungkapkan Taliban akan menyambut baik bantuan internasional.

Sebagian besar Asia Selatan aktif secara seismik karena lempeng tektonik yang dikenal sebagai lempeng India mendorong utara ke lempeng Eurasia. ***

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler