Miris, Insiden Berdarah di Awal Tahun 2023, Tentara Israel Tembaki Warga Palestina

17 Januari 2023, 08:44 WIB
 ilustrasi tentara israel yang menyerang menggunakan bom granat di Kota Bethlehem /pixel /


PRIANGANTIMURNEWS - Pasukan bersenjata Israel menembak dan membunuh seorang pria dan seorang anak Palestina di Tepi Barat.Minggu, 15 dan 17 Januari 2023.

Kantor berita Palestina WAFA melaporkan bahwa saksi mengatakan pria tersebut ditembak setelah melakukan perkelahian dengan tentara Israel di sebuah pos pemeriksaan dekat desa Silwad, timur laut Ramallah.

Pria itu bernama Ahmed Kahla 45 tahun diamana sebelum, diminta keluar dari mobil sebelum ditembak. Ironisnya Putra Kahla bernama Qusai, berada di dalam mobil saat dihentikan.

Baca Juga: 4 Penyebab Udara Terasa Panas, Walau Musim Hujan, Ini Penjelasan BMKG

“Tentara datang dan mereka menyemprotkan semprotan merica ke wajah saya dan menarik saya keluar dari mobil,” kata Qusai, anak yang berusia 18 tahun.

"Saya tidak tahu apa yang terjadi setelah itu. Saya mengetahui dari paman saya bahwa ayah saya dibunuh,” lanjutnya

Tentara Israel lantas hanya mengatakan bahwa pihaknya hanya melihat kendaraan mencurigakan yang menolak berhenti untuk pemeriksaan.

Baca Juga: Perusahaan Milik Bill Gates, Microsoft Terapkan Kebijakan Cuti Tak Terbatas Bagi Karyawan

Ungkapan tersebut dikutuk oleh Kementerian luar negeri Palestina yang telah membunuhan Kahla menyebutnya sebagai eksekusi keji.

Tragedi Kota Bethlehem

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan anak laki-laki Palestina bernama

Dilaporkan dari AFP, Omar Khaled Lutfi Khmour berusia 14 tahun dibunuh oleh tentara Israel pada Senin, 16 Januari 2023 dalam serangan di kamp pengungsi Dheisheh di Kota Bethlehem, Tepi Barat

Pembunuhan itu terjadi diakibatkan pasukan Israel menggerebek kamp Dheisheh saat subuh yang menyebabkan konfrontasi dengan anak-anak muda Palestina.

Baca Juga: Update COVID-19 di China, Dua Bulan Terakhir Hampir 60 Ribu Warga China Tewas, Ini Penyebab Lonjakannya

"Tentara memasuki kamp saat fajar dan melancarkan serangan ke rumah-rumah warga," lapor kantor berita resmi Palestina, Wafa, dikutip dari AFP.

Tentara Israel hanya berdalih bahwa tersangka melemparkan batu, alat peledak dan bom molotov ke tentara.

Menjadi anak laki-laki kedua di Dheisheh, dan anak kecil keempat yang dibunuh di Tepi Barat oleh tentara Israel di bulan Januari setelah mengalami luka yang cukup fatal di kepala.

Kematian Khmour tersebut, membuat jumlah warga Palestina yang dibunuh oleh Israel selama tahun ini menjadi 14 orang.

Baca Juga: Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur Kembali Erupsi, Hingga Banjir Lahar Dingin yang Mencekam

Rangkuman Tragedi

Lebih dari 170 warga Palestina tewas di Tepi Barat tahun lalu, termasuk jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh, yang dibunuh saat meliput di Jenin pada bulan Mei.

PBB menyebutnya sebagai tahun paling mematikan di Tepi Barat sejak 2006.

Pada Maret 2021, Israel meningkatkan serangan di Tepi Barat yang diduduki setelah rentetan serangan oleh warga Palestina terhadap warga Israel yang menewaskan 19 orang antara Maret dan Mei.

Penggerebekan hampir setiap hari telah menyebabkan ratusan penangkapan warga Palestina, penghancuran rumah dan meningkatnya ketegangan, dengan kemungkinan pemberontakan massa Palestina yang baru, atau Intifada.

Hal itu terutama terjadi mengingat pemerintah sayap kanan Israel yang baru telah mengambil garis yang lebih keras terhadap warga Palestina daripada pendahulunya.

Termasuk rencana untuk menahan uang pajak dari Otoritas Palestina dan menghentikan warga Palestina membangun 60 persen tanah yang diduduki.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn Hari Ini Selasa 17 Januari 2023, Berhati-hati dalam Menangani Keuangan

Kementerian luar negeri Palestina, mengatakan bahwa kepemimpinan Israel saat ini telah memudahkan tentara untuk seenaknya membunuh warga Palestina.

Kelompok bersenjata Palestina yang baru terbentuk sebagai respon dari kejadian tahun lalu.

Beroperasi secara independen melalui kelompok tradisional Fatah dan Hamas.

Militer Israel telah berusaha untuk menindak kelompok tersebut dalam operasi yang sedang berlangsung yang disebut 'Break the Wave'.

Insiden-insiden di atas, seperti penggerebekan dan pembunuhan. Warga Palestina pandang sebagai tindakan lanjut kubu pendudukan Israel untuk mengambil kemerdekaan negara mereka di masa yang akan datang.***

keyword: Palestina, Israel, Anak Kecil, Pria, tepi barat, Bethlehem, Silwad, Ramallah, Kementrian luar negri.

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler