Frank Hoogerbeets Meramalkan di Bulan Maret Akan Terjadi Gempa di 3 Titik

3 Maret 2023, 11:34 WIB
Frank Hoogerbeets Ramalkan akan kembali terjadi gempa bumi di tiga titik pada bulan Maret ini. /

PRIANGANTIMURNEWS- Frank Hoogerbeets peramal asal negara Belanda sempat meramalkan gempa Turki.

Frank Hoogerbeets kini kembali meramalkan akan terjadi gempa besar di tiga titik termasuk Indonesia pada bulan Maret ini.

Dengan adanya ramalan Frank Hoogerbeets tersebut, tentu semua orang berharap gempa bumi tidak terjadi.

Baca Juga: 40 Sekolah Terendam Banjir di Kabupaten Bekasi, Siswa Terpaksa Belajar Secara Daring

Bahkan semua menginginkan gempa yang diramalkan Frank Hoogerbeets di tiga titik itu benar benar tidak terjadi.

Sebab gempa bumi yang bersekala besar selalu menimbulkan dampak kehancuran dan berujung kerugian baik secara materil maupun kehilangan nyawa.

"Semoga tak terjadi," dikutip PRIANGANTIMURNEWS.pikiran-rakyat.com dari Instagram @warungjurnalis Jumat 3 Maret 2023.

Baca Juga: Jum'at Berkah: Inilah Rahasia dan Cara Memotong Kuku Menurut Ustadz Adi Hidayat!

Ahli seismik Belanda yang sempat meramalkan Gempa Turki, Frank Hoogerbeets, kembali memberi ramalan baru soal gempa besar yang akan terjadi di bulan Maret.

Menurut Fra, di awal Maret 2023 akan ada gempa dahsyat baru dengam magnitudo 8.

Tak tanggung-tanggung, tiga wilayah RI masuk dalam potensi gempa yang ia jabarkan.

Baca Juga: Mengejutkan! Klarifikasi PT LIB Terkait Laga Persija Vs Persib Ditunda, Ternyata Memiliki 2 Alasan Kuat

"Ini khususnya gempa bumi diprediksi akan terjadi diwilayah Indonesia bagian Tengah dan Timur," ujarnya.

Menurutnya, Sulawesi, Halmahera, mungkin Laut Banda, Indonesia, kemungkinan terjadinya gempa.

Sebenarnya, Hoogerbeets membuat ramalan berdasarkan gerak benda langit. Di mana ia menyebut Maret sebagai bulan yang kritis.

Baca Juga: Isu Pemilu 2024 Ditunda: Simak, Bunyi Putusan Lengkap PN Jakarta Pusat

Menurutnya ada konvergensi geometer, planet yang kritis sekitar 2 hingga 5 Maret. Itu data mengakibatkan aktivitas seismik besar hingga sangat besar, bahkan mendorong gempa sekitar 3 dan 4 Maret atau 6 dan 7 Maret.

Disebutnya wilayah RI merupakan dampak dari konvergensi itu.

Menurutnya wilayah yang terkena dampak berada di semenanjung Kamchatka dan Kepulauan Kiril, Rusia lalu ke Filipina dan Indonesia.

Baca Juga: Jubir PN Jakpus Tanggapi Vonis Pemilu 2024 Ditunda: Belum Berkekuatan Hukum Tetap

Terlihat pula dalam penjelasannya peta bumi dengan garis ungu, tanda di mana gempa kemungkinan terjadi. 

Gambar jangkauan gempa itu juga memperlihatkan Kepulauan Sunda Kecil seperti Bali, NTB, dan NTT.

Meski demikian, ia menegaskan ini hanya peringatan. Menurutnya apa yang dikatakannya bukan untuk menakut-nakuti.

"Jika kamu berada di wilayah rentan gema, kamu harus selalu membuat rencana gempa. Apapun ramalannya, kamu harus membuat rencana," katanya.

Baca Juga: PEDAS! Persib Bandung Dijegal Juara Liga, Inilah Reaksi Tak Terduga DPRD Kota Bandung

"Jadi ketika tanah bergerak, kamu bisa keluar dari rumah tau bangunan dengan cepat. Kamu harus ekstra waspada," ungkapnya.

Frank Hoogerbeets sebelumnya meramalkan gempa Turki, tiga hari sebelum kejadian. Gempa dengan magnitudo 7,8 pada 6 Februari menewaskan sekitar 50.000 orang.

"Cepat atau lambat akan ada gempa magnitudo 7,5 di wilayah ini, Turki selatan-tengah, Yordania, Suriah, Lebanon," ujarnya.***

Sumber: warungjurnalis

Editor: Galih R

Tags

Terkini

Terpopuler