Harapan Terakhir, Doa Bersama di London untuk Anak-Anak Gaza Yang Terpukul oleh Konflik

25 Oktober 2023, 21:20 WIB
Anak-anak pengungsi terlihat di dalam sekolah yang berafiliasi dengan UNRWA, di selatan Jalur Gaza/antara// /

PRIANGANTIMURNEWS - Di suatu senja yang mendung di Lapangan Parlemen, kota London, terdengar suara lantunan doa yang menggema.

Doa itu bukanlah doa biasa. tetapi Doa itu adalah tanda dukungan dan kepedulian bagi anak-anak Gaza yang telah menjadi korban serangan Israel.

Acara tersebut diadakan pada Selasa 24 Oktober 2023, oleh Yayasan Amal Medical Aid for Palestines (MAP), sebuah organisasi berbasis di Inggris yang peduli terhadap nasib anak-anak di Gaza.

Baca Juga: Turki Akan Bantu Palestina Jika Dalam 24 Jam Israel Tidak Melakukan Ini

Puluhan orang berkumpul di lokasi itu, dengan hati yang teriris oleh penderitaan anak-anak Palestina.

Diketahui mereka juga menuliskan nama anak-anak yang menjadi korban serangan Israel, yang jumlahnya sudah mencapai dua ribu jiwa.

Namun, mereka tidak hanya menuliskan nama-nama itu; mereka juga mencoba mengirimkan pesan ke dunia bahwa sejuta anak-anak Gaza sedang kehabisan waktu untuk tetap hidup dalam kondisi yang mengerikan.

Di tengah sorotan cahaya senja, CEO MAP, Melanie Ward, berbicara dengan suara tegas, bahwa dia sedang menggambarkan betapa kebutuhan dasar anak-anak Gaza seperti makanan dan udara semakin menipis dengan cepat.

Baca Juga: Twitter Umumkan Akan Sediakan Tombol Edit

Banyak dari mereka yang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat terus menerusnya pemboman dan pengepungan yang dilakukan oleh Israel.

Kondisi mereka semakin suram, dan doa yang mereka dengar hari itu adalah harapan terakhir.

Rohan Talbot, direktur advokasi dan kampanye MAP, juga mengungkapkannya.

Jumlah korban tewas di Gaza sungguh mengerikan, dan ribuan orang lainnya masih terluka. Lebih dari 800 orang terperangkap di bawah reruntuhan bangunan yang hancur.

Baca Juga: Genosida Israel Hancurkan Rumah Sakit di Gaza: 500 Warga Palestina Meninggal

Doa bersama itu tidak hanya sebatas doa, tetapi juga sebuah panggilan keras untuk gencatan senjata dan sebuah permohonan agar tidak ada lagi nyawa anak yang hilang.

Talbot dengan lantang mendesak pemerintah Inggris agar segera mengambil sikap yang tegas.

Dia menekankan perlunya menghentikan serangan tanpa memandang bulu terhadap rumah warga sipil, menghentikan serangan terhadap rumah sakit, dan tempat berlindung.

Blokade total Gaza juga harus diakhiri, dan pasokan makanan, udara, obat-obatan, dan bahan bakar harus dapat masuk ke Gaza.

Sudah sejak 7 Oktober 2023, lebih dari 7.100 orang telah kehilangan nyawa akibat konflik ini, termasuk 5.791 warga Palestina dan 1.400 warga Israel.

Di balik kata-kata dan doa yang terucap di Lapangan Parlemen itu, terdapat tragedi kemanusiaan yang perlu diakhiri, dan masyarakat internasional harus bersatu untuk menghentikannya.***

Editor: Muh Romli

Tags

Terkini

Terpopuler