Rabbi Yahudi Serukan Israel untuk Merebut Semenanjung Sinai dan Sungai Nil

13 Desember 2023, 07:55 WIB
Pemandangan udara dari tenda-tenda darurat warga Palestina, yang mengungsi akibat Israel di Gaza. Mereka mengungsi di dekat perbatasan Mesir, Penyeberangan Rafah pada 07 Desember 2023. /Anaddolu/

PRIANGANTIMURNEWS - Rabbi Yahudi menyerukan kepada Israel untuk merebut kembali Semenanjung Sinai dan Sungai Nil yang di kuasai Mesir

Belum selesai Agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina. Rabbi Yahudi memberikan isyarat pada Pemerintah Israel dan Yahudi di seluruh Dunia untuk merencanakan ekspansi ke Mesir.  

Pernyataan tersebut disampaikan dalam sebuah konferensi mengenai pemukiman Yahudi di Gaza, yang dihadiri oleh anggota Knesset (Parlemen Israel).

Baca Juga: Rekaman Mantan Tawanan Gaza: Kami Takut Bukan oleh Hamas, Tapi Israel akan Membunuh Kita

Dalam pertemuan tersebut, Rabbi Yahudi Ozi Sharbaf menyampaikan dengan lugas bahwa Semenanjung Sinai dan Sungai Nil adalah bagian dari tanah Israel.

"Sinai dan Sungai Nil adalah bagian dari tanah Israel dan harus dibebaskan," ungkap Sharbaf.

Klaim tersebut mengacu kepada pendudukan Semenanjung Sinai yang pernah dikuasai oleh Israel selama 15 tahun sejak 5 Juni 1967 sampai 25 April 1982

Saat itu Mesir yang terpukul telak oleh Israel dalam Perang Arab-Israel tahun 1967, memaksa Sinai dikuasai Israel.

Baca Juga: Israel Perluas Serangan Darat ke Gaza Selatan, Hamas: Mereka akan Menjebak dan Membantai!

Saat Semenanjung Sinai dikuasai, terdapat 18 pemukiman Israel yang didirikan. Khususnya berada di Teluk Aqabah yang terletak di timur laut, selatan Jalur Gaza.

Setelah perjanjian damai Mesir-Israel tahun 1979. Mesir diharuskan mengumumkan Pengakuan terhadap Israel sebagai negara berdaulat dan SAH.

Dengan imbalan, Semenanjung Sinai kembali dikuasai oleh Mesir dan mencabut seluruh elemen Israel disana termasuk penduduk, dua pangkalan udara, dermaga, dan sumber minyak Israel.  

Namun, perjanjian damai Mesir-Israel tersebut malah membawa petaka untuk Arab dan Mesir sendiri.

Baca Juga: Hamas Siap Hadapi Perang Jangka Panjang: Serukan Resolusi OKI untuk Cabut Blokade Gaza

Dimana pada tahun 6 Oktober 1981, Presiden Mesir Anwar Sadat dibunuh oleh kelompok penentang karena diklaim mengkhianati Mesir, Arab dan Islam.

Serta aliansi Arab saat itu pun mulai pudar, menyebabkan ketidakpercayaan satu sama lain dan menganggap itu sebagai kekalahan.

Langkah yang serupa kemudian dilakukan oleh Lebanon untuk kembali menguasai dataran tinggi Golan yang dikuasai Israel.

Sementara kalim Israel untuk menguasai Sungai Nil bersumber dari keyakinan mereka sebagai Yahudi akan kekuasaan King Solomon yang menjanjikan tanah untuk mereka.

Baca Juga: Israel Diapers Force: Tentara Berpopok Bayi Tumbang oleh Diare akibat Keracunan Makanan

KRITIK NETIZEN

Bersumber dari Al Jazeera, netizen ramai-ramai menyinggu pernyataan Rabbi Yahudi tersebut dengan isu Palestina sebagai benteng pertama Arab.

"Gaddafi mengatakan bahwa Gaza adalah tembok pelindung bagi negara-negara Arab lainnya," papar @mou3adbenali.

"Jika runtuh, sisanya akan runtuh, dan ini adalah pesan yang kuat kepada pemilik perjanjian damai," tambahnya

"Mereka hanya menenangkan Anda sampai giliran Anda tiba (Mesir)," ungkapnya

Baca Juga: 6 Kementerian Tutup: Kehancuran Roda Ekonomi Israel akibat Perang Gaza

"Demi Tuhan, bukan darah mereka yang mengairi bumi hanya untuk menumbuhkan harkat dan martabat Gaza," ungkap @sdmalalha

"Merekalah garda pertahanan pertama dan kita tidak ingin mereka menjadi yang terakhir (orang-orang di Gaza)," sambungnya.

"Apakah Anda mendengarnya, ini tekanan? Semua negara Anda diawasi, bukan hanya Palestina," tegas @qamarthedreamer.

Postingan itu juga respon oleh akun bercentang biru, dengan tegas bahwa Yahudi akan menjadi abu jika masuk Mesir

Baca Juga: Mengutuk Tindakan Zionis Israel, Ribuan Ummat Berbagai Etnis Melakukan Aksi Bela Palestian

"Jika mereka masuk ke Mesir, mereka akan menjadi abu," tegas @ali__alblushii.

Juga beberapa diantaranya menyindir pemerintahan Mesir yang dikuasai oleh Abdel Fattah El-Sisi. Dianggap sebagai boneka Israel.

"Dengan kehadiran Asisi, misi Israel menjadi mudah," sindir @mansor.1996.

Kini masyarakat Dunia yang memegang perinsip Hak Asasi Manusia dan Keadilan sepenuhnya menyatakan bahwa Zionis Israel adalah kelompok Yahudi gila.

Baca Juga: 7 Pernyataan Sikap Warga Tasikmalaya dalam Aksi Bela Palestina: Kecam Israel Sebagai Teroris!

"Menurutku mereka psikopat, semuanya gila dari muda hingga tua," tegas @mounaezzaky.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler