Pekan lalu, untuk memverifikasi apakah sekolah aman dibuka untuk tahun ajaran baru, sebuah kelompok dari Layanan Pekerjaan Ranjau Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNMAS) mencoba melakukan penilaian risiko lanjutan dari struktur tersebut.
“Kemudian kami berbicara dengan mereka (pihak berwenang Palestina) lagi dan penggalian seharusnya dimulai lagi minggu ini,” kata juru bicara UNRWA seperti dikutip dari laporan Al Jazeera.
Baca Juga: Keterlambatan Pencairan Bansos, Indikasikan Ada Andil Perbankan
“UNRWA mengutuk keberadaan dan potensi penggunaan terowongan semacam itu oleh kelompok bersenjata Palestina di bawah sekolahnya dalam istilah yang sekuat mungkin," catat pernyataan UNRWA.
“Instalasi UNRWA tidak dapat diganggu gugat, dan netralitasnya harus dihormati setiap saat,” tegas pernyataan tersebut.
Juru bicara UNRWA mengatakan "situasi sedang diselesaikan". Untuk saat ini, para siswa bersekolah di sekolah UNRWA lain, dalam shift yang berbeda, sambil menunggu izin dan diperbolehkan.
Baca Juga: Mensos Risma Sudah Siapkan Langkah Antisipasi Terkait Pandemi Covid-19
Pendidikan di Gaza
Dengan 278 sekolah di seluruh strip dan hampir 10.000 orang melayani sebagai tenaga pengajar, UNRWA bertanggung jawab atas pendidikan dasar lebih dari 290.000 siswa Palestina.
Karena kekurangan fasilitas, beberapa sekolah UNRWA beroperasi dengan shift ganda dan, lebih jarang, bahkan tiga shift.