Rusia: Sekitar 1.000 Marinir Ukraina Menyerah di Mariupol

- 13 April 2022, 20:44 WIB
Anggota layanan pasukan pro-Rusia mengendarai pengangkut personel lapis baja selama konflik Ukraina-Rusia di pinggiran kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 12 April 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
Anggota layanan pasukan pro-Rusia mengendarai pengangkut personel lapis baja selama konflik Ukraina-Rusia di pinggiran kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 12 April 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko /

PERINGATAN SENJATA KIMIA

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov, seorang pendukung setia Presiden Rusia Vladimir Putin, mendesak warga Ukraina yang tersisa yang bersembunyi di Azovstal untuk menyerah.

'Di dalam Azovstal saat ini ada sekitar 200 orang terluka yang tidak dapat menerima bantuan medis apa pun,' kata Kadyrov dalam unggahan Telegram. 'Bagi mereka dan yang lainnya, akan lebih baik untuk mengakhiri perlawanan yang tidak berguna ini dan pulang ke keluarga mereka.'

Televisi Rusia menunjukkan gambar dari apa yang dikatakannya adalah marinir yang menyerahkan diri di Illich Iron and Steel Works di Mariupol pada hari Selasa, banyak dari mereka terluka.

Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Malyar mengatakan ada risiko tinggi Rusia menggunakan senjata kimia dalam serangan mereka di negara itu, menggemakan peringatan sebelumnya oleh Zelenskiy, yang pada Rabu mengatakan kepada parlemen Estonia melalui tautan video bahwa Rusia menggunakan bom fosfor untuk meneror warga sipil.

Dia tidak memberikan bukti dan Reuters belum dapat memverifikasi pernyataannya secara independen.

Baca Juga: Apa Penyebab Ngorok, dan Bagaimana Cara Mengatasinya..

Produksi, penggunaan, dan penimbunan senjata kimia dilarang berdasarkan Konvensi Senjata Kimia 1997. Fosfor putih, meskipun dikutuk oleh kelompok hak asasi manusia, tidak dilarang.

Rusia membantah menggunakan senjata kimia, dengan mengatakan telah menghancurkan stok bahan kimia terakhirnya pada 2017.

Serangan Moskow ke Ukraina, serangan terbesar di negara Eropa sejak 1945, telah menyebabkan lebih dari 4,6 juta orang melarikan diri ke luar negeri, membunuh atau melukai ribuan dan membuat Rusia semakin terisolasi di panggung dunia.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x