Network
PRIANGANTIMURNEWS - Presiden AS Joe Biden berencana bertemu dengan para pemimpin Arab di Arab Saudi yang akan membahas kemampuan rudal dan pertahanan regional.
Joe Biden akan mengusahakan terkait integrasi Israel sebagai bagian dari poros baru.
Israel sebagai bagian dari poros baru yang mana sebagian besar didorong oleh keprihatinan atas Iran.
"Kami percaya ada nilai besar dalam memasukkan sebanyak mungkin kemampuan di kawasan ini dan tentu saja Israel memiliki kemampuan pertahanan udara dan rudal yang signifikan, sebagaimana yang mereka butuhkan,
"Tetapi kami melakukan diskusi ini secara bilateral dengan negara-negara ini,” ujar Joe Biden.
Joe Biden, pada perjalanan pertamanya d Timur Tengah sebagai presiden, telah fokus pada pertemuan puncak yang direncanakan dengan enam negara Teluk dan Mesir.
Yordania dan Irak meremehkan pertemuan mereka dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.
Baca Juga: Parlemen Sri Lanka Menuju Pemilihan Presiden Baru, Dijaga Ketat!
Pertemuan itu telah menuai kritik di Amerika Serikat atas pelanggaran hak asasi manusia.
Pemimpin AS mengatakan dia telah mengangkat pembunuhan Khashoggi di puncak pertemuannya dengan putra mahkota Saudi.
Pertemuan itu terlaksana pada hari Jumat dan bahwa diam tentang masalah hak asasi manusia "tidak konsisten dengan siapa kita dan siapa saya"
Televisi Al Arabiya milik Saudi, mengutip seorang pejabat Saudi, mengatakan putra mahkota mengatakan kepada Biden bahwa jika Amerika Serikat hanya berurusan dengan negara-negara yang memiliki nilai-nilai yang sama 100%.
Maka hanya negara-negara NATO yang akan bekerja sama.
Baca Juga: Tagar Pray For Garut Tranding Topik di Twitter
Biden membutuhkan bantuan raksasa OPEC Arab Saudi pada saat harga minyak mentah tinggi dan masalah lain yang terkait dengan konflik Rusia-Ukraina dan saat ia mendorong upaya untuk mengakhiri perang Yaman.
Di mana gencatan senjata sementara diberlakukan. Washington juga ingin mengekang pengaruh Iran di kawasan dan pengaruh global China.
Pejabat administrasi mengatakan Amerika Serikat berharap akan melihat peningkatan produksi OPEC dalam beberapa minggu mendatang.
Biden diperkirakan akan menekan produsen Teluk lainnya untuk memompa lebih banyak minyak. Aliansi OPEC+, yang mencakup Rusia, bertemu berikutnya pada 3 Agustus.
Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Komeng, Mulai Umur, Pekerjaan, Hingga Instagram
Presiden AS, yang memulai perjalanannya ke kawasan itu dengan kunjungan ke Israel, akan mengadakan pembicaraan bilateral dengan para pemimpin Mesir,
"Uni Emirat Arab dan Irak sebelum mengambil bagian dalam KTT yang lebih luas di mana ia akan "menjabarkan dengan jelas" visi dan misinya.
Strategi untuk keterlibatan Amerika di Timur Tengah, penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan mengatakan pada hari Jumat.
"Dia bermaksud memastikan bahwa tidak ada kekosongan di Timur Tengah untuk diisi oleh China dan Rusia," kata Sullivan.
Baca Juga: Presiden Jokowi Buka Suara Terkait Penembakan Brigadir J, Jangan Main-main Soal Masalah Ini!
Pejabat senior administrasi lainnya mengatakan Biden akan mengumumkan bahwa Amerika Serikat telah berkomitmen 1 miliar dolar dalam bantuan keamanan pangan jangka pendek dan jangka panjang baru untuk Timur Tengah dan Afrika Utara.
Dan bahwa negara-negara Teluk akan berkomitmen 3 miliar dolar selama dua tahun ke depan dalam proyek-proyek yang menyelaraskan dengan kemitraan AS dalam infrastruktur dan investasi global.
Negara-negara Teluk, yang telah menolak untuk berpihak pada Barat melawan Rusia dalam konflik Ukraina.
Pada gilirannya akan mencari komitmen nyata dari Amerika Serikat untuk hubungan strategis yang telah tegang karena anggapan AS melepaskan diri dari wilayah tersebut.***
