Menurut IOC, pelarangan atlet kedua negara itu akan melanggar Piagam Olimpiade, sedangkan mengizinkan partisipasi mereka sudah sesuai dengan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas pencegahan diskriminasi dalam pelaksanaan Olimpiade.
"Kami melihat keinginan yang jelas untuk menghancurkan persatuan olahraga internasional dan gerakan Olimpiade internasional, untuk menjadikan olahraga sebagai tekanan guna menyelesaikan masalah politik," kata Matytsin.
Baca Juga: Tujuh Tips Mengisi Hari Minggu Agar Berkualitas, Penasaran? Ini Pembahasannya
Dia menggambarkan proposal yang diajukan Menteri Olahraga Polandia Kamil Bortniczuk untuk membentuk tim atlet pengungsi, termasuk pembangkang dari Rusia dan Belarus, sebagai hal yang memalukan, menurut laporan kantor berita RIA Novosti.
Sebelumnya, Presiden IOC Thomas Bach meminta Ukraina untuk menarik ancaman akan memboikot Olimpiade 2024 karena partisipasi atlet Rusia dan Belarus.
Ukraina berharap mendapat dukungan internasional terhadap larangan atlet Rusia dan Belarus berpartisipasi dalam Olimpiade itu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga telah mendesak IOC untuk melarang Rusia berpartisipasi pada ajang internasional itu.
Sumber: Reuters