“Kami memutuskan untuk menggunakan kekuatan kami, sebagai orang yang ditunjuk untuk dinas militer, untuk memprotes dan mengatakan kami tidak akan melaksanakan wajib militer!” dikutip oleh Times of Israel.
Media Israel tidak memberitakan secara resmi berapa banyak tentara zionis yang terkena kasus gangguan kesehatan mental.
Akan tetapi, kasus tersebut menjadi sangat serius karena mampu memecah belah kelompok penjajah warga Palestina tersebut. Salah satunya menyebabkan protes besar akhir-akhir ini di Israel.***