Ribuan Pekerja Palestina Dideportasi Israel dari Jalur Gaza

- 6 November 2023, 16:08 WIB
Buruh harian Palestina di Israel tiba di Jalur Gaza di penyeberangan Kerem Shalom yang dibawa oleh otoritas Israel pada Jumat, 3 November 2023. Ribuan buruh harian dari Gaza berada di Israel ketika perang dimulai. (Foto AP/Fatima Shbair
Buruh harian Palestina di Israel tiba di Jalur Gaza di penyeberangan Kerem Shalom yang dibawa oleh otoritas Israel pada Jumat, 3 November 2023. Ribuan buruh harian dari Gaza berada di Israel ketika perang dimulai. (Foto AP/Fatima Shbair /

Ruang lingkup penangkapan Israel masih belum jelas. Sebanyak 10.000 warga Palestina yang dideportasi menyeberang kembali ke Gaza pada hari Jumat, kata Wael Abu Omar, juru bicara penyeberangan perbatasan Gaza. Keluarga yang merasa lega menghujani mereka dengan ciuman di perbatasan Kerem Shalom di Gaza selatan. Kantor Perdana Menteri Israel dan Kementerian Pertahanan menolak memberikan angka pastinya.

Karena para pekerja keluar masuk Israel, tidak diketahui berapa banyak pekerja yang berada di negara tersebut pada saat serangan terjadi. Beberapa dari mereka yang kembali berspekulasi bahwa yang lainnya masih ditahan atau bersembunyi dari pasukan keamanan Israel.

Kementerian Kehakiman Israel tidak menanggapi permintaan komentar. COGAT, badan pertahanan Israel yang menangani urusan sipil, termasuk izin pekerja, menolak berkomentar. Namun para pejabat Israel mengkonfirmasi kepada The Associated Press bahwa ribuan pekerja berada di Israel pada saat serangan Hamas terjadi dan beberapa dari mereka telah ditahan.

Para pejabat tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama untuk membahas masalah keamanan rahasia, mengatakan pada saat ini tidak ada indikasi bahwa para pekerja mempunyai peran membantu Hamas dalam serangan gencarnya.

Kelompok hak asasi manusia menggambarkan pemadaman total yang dilakukan Israel terhadap kondisi dan lokasi para pekerja.

“Situasi ini belum pernah terjadi sebelumnya, baik dalam lingkup penangkapan maupun kurangnya transparansi,” kata Jessica Montell, direktur eksekutif HaMoked, sebuah kelompok Israel yang memberikan bantuan hukum bagi warga Palestina. “Di mana orang-orang ini ditahan? Atas dasar hukum apa? Kami melakukan pertarungan hukum hanya untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mendasar ini.”

Pekerja Palestina yang ditangkap mengatakan tentara Israel menyita uang dan ponsel mereka. Pada hari Jumat, mereka mengatakan bahwa mereka tidak pernah mendapatkan barang-barang mereka kembali.

“Mereka memulangkan kami tanpa membawa apa-apa,” kata al-Sajda. "Tidak ada apa-apa." ujarnya.***

Halaman:

Editor: Muh Romli

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x