Pernyataan bersama itu dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Inggris, dengan menegaskan tujuan untuk menghilangkan ancaman yang ditimbulkan oleh Houthi.
Khususnya terhadap kapal dagang serta dampak serius terhadap perdagangan global.
“Militer Amerika Serikat dan Inggris, atas arahan pemerintah masing-masing dengan dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada dan Belanda," tulis pernyataan.
"(Kami) melakukan serangan tambahan yang proporsional dan diperlukan terhadap delapan sasaran Houthi di Yaman sebagai tanggapan terhadap Houthi," lanjut pernyataan.
Baca Juga: Veto Gencatan Senjata Palestina-Israel: AS Ramai-Ramai Dikecam Dunia
"Serangan berkelanjutan terhadap pelayaran internasional dan komersial serta kapal angkatan laut yang transit di Laut Merah," akhir pernyataan.
Perlu dicatat bahwa AS dan Inggris menargetkan infrastruktur dan amunisi kelompok Houthi dalam serangan mereka kali ini di Yaman, dibandingkan para pejabat mereka.
Kendati demikian, serangannya pada 11 Januari 2024 telah menewaskan sebanyak lima anggota Houthi dan enam lainnya terluka.
Hingga saat ini, sudah ada sebanyak 91 lokasi Houthi yang diserang AS-Inggris. 73 sasaran terjadi sebelum tanggal 24 Januari 2024 walau serangan itu lebih kecil dari sebelumnya.
Baca Juga: Terpancing Oleh AS, China Siagakan 6 Kapal Perusak