Angka Stunting di Kabupaten Majalengka Menurun

- 24 Januari 2021, 13:18 WIB
PREVALENSI stunting Kabupaten Bandung masih tinggi dibanding angka nasional daerah lain.*
PREVALENSI stunting Kabupaten Bandung masih tinggi dibanding angka nasional daerah lain.* /PIXABAY/

PRIANGANTIMURNEWS - Dinas Kesehatan Majalengka mencatat angka penderita beruntung menurun signifikan bila dibanding tahun 2018 lalu

Jumlah penderita stunting tahun sebelumnya mencapai 36,7 persen atau sebanyak sebanyak 3.347 orang balita dari jumlah balita sebanyak 9.296 orang balita.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Alimudin mengatakan, penderita stunting dalam dua tahun terakhir mengalami penurunan signifikan.

Baca Juga: Innalilahi, Doni Munardo Positif Covid-19, padahal Dia Disiplin Lakukan Prokes

Pada dakhir tahun kemarin tinggal tersisa sebesar 7,8 persen atau sebanyak 725 orang.  Penurunan yang signifikan selama dua tahun terakhir.

Penurunan angka ini dilakukan melalui beragam upaya diantaranya lewat program Pemberian Makan Tambahan (PMT) kepada ibu hamil dan balita, agar ibu hamil bisa melahirkan anak dalam kondisi sehat serta anak bisa tumbuh kembang dengan sehat pula. Serta pemberian vitamin kepada anak remaja.

Meski demikian kini pihaknya terus berupaya mengurangi jumlah kasus, yang kasusnya akan terus termonitor lewat Posyandu yang dilakukan setiap bulan di tiap WT dan RW karena di sana balita di timbang serta diukur tinggi badannya.

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat : Tahun 2021 Harus Pulih Pandemi dan Ekonomi

Dikutip Priangantimurnews dari Pikiran Rakyat Sekretaris Daerah Kabupaten Majalengka Eman Suherman menjelaskan penanganan stunting di Majalengka melibatkan banyak pihak.

Selain Dinas Kesehatan juga ada peran Darma Wanita dan PKK yang berupaya mengunjungi serta memonitor perkembangan anak.

“Dharma Wanita serta PKK turun menangani lewat pemberian makanan tambahan bergizi serta susu. Idi juga ikut terlibat dalam penurunan angka stunting,” kata Eman.

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat : Tahun 2021 Harus Pulih Pandemi dan Ekonomi

Eman mengakui kalau Kabupaten Majaengka menjadi daerah dengan kasus stunting atau anak bertubuh pendek sangat rawan.

Karena selama ini banyak masyarakat mengalami gizi buruk berkepanjangan (malnutrisi kronis) ditambah beberapa faktor yang mengakibatkan stunting.

Pemerintah Daerah menurut Sekda terus mengatasi berbagai penanganan permaslahan stunting ini di berbagai dinas instansi,  baik perbaikan gizi dengan pelayanan pos yandu,  pembuatan MCK,  serta menciptakan sanitasi yang baik di

Baca Juga: Dua Pencuri Sepeda Motor di Pangandaran Babak Belur Dihajar Massa lingkungannya tempat tinggal kasus.

Sementara itu stunting terjadi diantaranya akibat ketikdak pahaman masyarakat akan pemenuhan gizi dan karena keterbatasan ekonmi.***
(Tati Purnawati)***

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah