Network
PRIANGANTIMURNEWS– Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) untuk meningkatkan literasi digital tentang keuangan kepada masyarakat.
Hal ini dilakukan, karena Ridwan Kamil melihat situasi yang berkembang saat ini tidak lepas dari dunia digital di setiap sendi kehidupan, salah satunya dalam keuangan.
Tak hanya itu, Digital keuangan juga sangat penting ditingkatkan karena di media sosial sedang maraknya investasi online yang terjadi di masyarakat, khususnya di Jawa Barat.
Baca Juga: Sekitar 10 Ribu Umat Muslim Tasikmalaya, Lakukan Aksi Kecam Agresi Militer Israel
“Akses keuangan juga mengalami digitalisasi yang meningkat, saya titip kepada OJK, saya dapat laporan dari warga-warga saya yang diimingi-imingi investasi online juga,” ujar Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat.
“Jadi merambahnya tidak hanya akses keuangan, tapi investasi online yang sudah mulai di seluruh lapisan masyarakat,” lanjutnya seperti dikutip priangantimurnews dari Antara News pada Jumat, 21 Mei 2021.
Selain itu, Ridwan Kamil juga menyebutkan dampak negatif dari maraknya investasi online ini dapat merugikan masyarakat Jawa Barat khususnya.
Baca Juga: Mesir Berhasil Jembatani Gencatan Sejata Antara Israel dan Palestina
Apalagi bagi masyarakat yang belum paham mengenai literasi digital dan literasi digital tentang keuangan saat ini, sebab kebanyakan target investasi online tersebut dari kalangan orang pensiunan atau para orang tua.
Oleh karena itu, Ridwan Kamil sangat meminta dan mendorong OJK bersama BI melakukan peningkatan digital keuangan melalui edukasi secara intens.
Ridwan Kamil juga memberikan sedikit saran dalam penyampaian edukasi digital keuangan sebaiknya dikemas dengan video-video yang interaktif, sederhana dan menarik.
Dengan tujuan agar para masyarakat mampu memahami konsep digital keuangan yang disampaikan dengan mudah dan tidak membuat pusing.
Baca Juga: Dika Gumelar, Korban Tenggelam di Sungai Cimanuk Ditemukan
“Saya titip kepada OJK dan BI, tolong bikin video-video edukasi yang mudah dipahami tentang hal-hal baru dalam dunia keuangan kepada masyarakat awam, serta terhimpunya rentenir-rentenir secara digital itu meresahkan,” jelas Ridwan Kamil.
Tak hanya itu, Ridwan Kamil mengingatkan bahwa pemberian edukasi terkait digital keuangan bukan hanya di level makro atau formal, tapi juga perlu diberikan pada level mikro, yang dalam hal ini merupakan tanggung jawab OJK dan BI.
“Tanggung jawab OJK dan kawan-kawan tidak hanya di level makro, formal, tapi tolong justru ada yang masuk ke pihak-pihak yang perlu kita edukasi di level mikro,” kata Ridwan Kamil, orang nomor satu di Jawa Barat.
“Mudah-mudahan dengan itu, kita bisa melaksanakan kegiatan dengan baik, sehingga ekonomi kita bisa pulih,” pungkasnya.***
