PRIANGANTIMURNEWS - Dua buah mortir tua ditemukan di Kampung Sodong Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya.
Kedua mortir tua tersebut sorenya warga Kampung Sodong, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya, saat menggali tanah untuk membangun rumah Sabtu 7 Agustus 2021, pukul 10.00 WIB.
"Mortir ditemukan warga yang tengah membangun rumahnya. "Lagi membangun, menggali, ada itu (mortir)," kata Aris Rifqi Mubarak, 25 tahun, warga Sodong dilansir priangantimurnews.com dari Pikiran Rakyat.
Baca Juga: Antisipasi Rawan Longsor di Musim Hujan Polisi Pasang Papan Imbauan
Menurut cerita orang-orang tua atau sesepuh di Kampung Spring, di lokasi penemuan mortir tersebut konon memang bekas gudang militer pada 1960-an ke belakang.
Atas penemuan, petugas kepolisian dari Polres Tasikmalaya langsung melakukan sterilisasi tempat.
Dari hasil penelusuran yang dilakuka. Pikiran Rakyat, kawasan selatan Tasikmalaya dari Singaparna hingga Taraju merupakan lokasi kedudukan Batalyon 33 Pelopor, Divisi Siliwingi saat Perang Kemerdekaan.
Jejak perjuangan batalyon yang didirikan dan beranggota para pelajar/mahasiswa tersebut bermula di Kota Bandung. Aksi bumi hangus atau peristiwa Bandung Lautan Api membuat mereka bergeser ke Front Bandung Timur dengan kedudukan di Rancaekek pada 24 Maret 1946 .
Baca Juga: Khofifah Bersyukur 2 Kota di Jawa Timur Mencapai 70 Persen Target Vaksinasi
Pasukan pelajar itu kembali bergeser ke Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya saat agresi militer pertama Belada pada 21 Juli 1947. Batalyon pimpinan SL Tobing terkenal dengan aksi pengadangan konvoi kendaraan prajurit Belanda yang melintasi jalan Tasikmalaya-Garut.