PRIANGANTIMURNEWS - Penyelidikan kasus kematian ibu dan anak yang terjadi pada 18 Agustus 2021 di Kabupaten Subang Jawa Barat hingga kini masih menyisakan misteri
Semoga saja di bulan-bulan ini pelaku dan otak dibalik kematian ibu dan anak di Subang secepatnya bisa terungkap.
Dari ratusan saksi yang telah dihadirkan dan diperiksa oleh pihak penyidik ada tiga saksi yang menjadi saksi kunci dalam perkara kasus pembunuhan kematian ibu dan anak di Subang.
Dikutip priangantimurnews.pikiran- rakyat.com dari Channel YouTube Subang Hijau Minggu 20 Maret 2022 menyebut, dari tiga saksi ada salah satu saksi tidak ada sidik jari di tempat kejadian perkara.
Dalam perkara kasus Subang saksi yang sangat dekat dengan kedua almarhumah dan juga sering mendatangi tempat kejadian perkara di kala almarhumah masih ada.
Namun yang satu di antara orang ini tidak ada jejak di lokasi tempat kejadian perkara kasus Subang Jawa Barat sehingga menimbulkan kontroversi banyak pihak.
Baca Juga: Real Madrid vs Barcelona: 3 Alasan Barca Asuhan Xavi Lebih Unggul jelang El Clasico 21 Maret 2022
Lamanya penyelidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang menimbulkan pertanyaan dari berbagai pihak. Ada apa yang sebenarnya dalam perkara kasus pembunuhan Subang ini?
Apakah memang kasusnya sangat sulit untuk diungkap? Atau ada yang menutupinya atau ada oknum dibalik semua ini atau pembunuhnya sangat profesional?
Berbagai pertanyaan-pertanyaan datang bukan hanya dari publik termasuk juga netizen di kolom kolom komentar YouTube Subang Hijau.
Tetapi dalam perkara kasus pembunuhan Subang Jawa Barat ini ada yang sangat janggal dari penelitian yang saya cermati selama ini.
Kejanggalan ini yang sangat nyata sekali, mengapa tidak ada jejak sama sekali terhadap anak tertua dari pasangan almarhumah dari Yosep ini sedangkan jejak sidik jari Yosep ada di lokasi tempat kejadian perkara.
Adanya kejanggalan ini, Yosep pun mengatakan itu hal yang sangat wajar karena Yoris setiap harinya keluar-masuk rumah tempat kejadian perkara atau TKP.
Begitu juga dengan anak tertua dari almarhumah yang biasa mengendarai mobil Alphard tersebut. Tapi mengapa tidak ada jejak sidik jari sama sekali?
Sedangkan keponakan almarhumah Tuti Suhartini korban, ada jejak sidik jari, tetapi beredar kabar jejaknya di puntung rokok, apakah hal ini hanya untuk mengelabui aparat penyelidikan dan penyidikan ataukah juga hanya premiu?
Dengan melihat perkembangan tersebut, mungkin aparat kepolisian juga masih ragu untuk menetapkan orang yang ada kesamaan sidik jari di TKP.
Kemungkinan bukan dialah pelaku utamanya. Namun untuk pengungkapan kini aparat kepolisian Polda Jawa Barat dan Polres Subang terus mengejar dan berupaya untuk mengungkap misteri di balik kasus pembunuhan di Subang.***