Network
Fakta inilah yang membuat pihak penyidik kepolisian daerah Polda Jawa Barat sangat kesulitan untuk menganalisis dan mencocokkan satu persatu bukti-bukti yang ditemukan di TKP.
Seperti apa yang diucapkan ahli forensik Polri kombespol dokter ibu Sumi Hastry bahwa DNA dipotong rokok yang ditemukan di lokasi TKP dicocokkan satu persatu dengan orang-orang yang kala itu ada di lokasi kejadian perkara.
Barulah nantinya dicocokkan kembali dengan waktu meninggalnya kedua almarhumah atau waktu kejadian karena dari menjejak CCTV tidak didapat pergerakan si pelaku ini,
Jika saja rekam jejak CCTV ada pergerakan Merekam Jejak Si pelaku yang datang ataupun keluar dari TKP maka tidak akan lama proses penyesuaian sidik jari ataupun DNA dengan si pelakunya dan dengan waktu kejadian.
Baca Juga: PSG & Chelsea Ikut Meramaikan Saga Transfer Robert Lewandowski Ke Barcelona!!
Bukan hanya kita yang penasaran dalam memantau perkara ini tetapi pihak kepolisian daerah Subang Jawa Barat yang bertugas untuk mengungkapnya juga sangat bekerja keras bukan hanya tenaga tetapi juga pikiran mereka sedang diuji dengan perkara pelik ini.
Apalagi kita tahu Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana Sampai berani berjanji akan merilis nama tersangka waktu itu namun janji itu belum bisa ditepati karena buktinya belum bisa menunjukkan bahwa nama yang sudah diduga adalah si pelaku ini,
Bukti-buktinya belum dicocokkan atau Kemungkinan tidak ada kecocokan maka ini juga adalah pelajaran untuk kita masyarakat Indonesia yang baik,
Dalam perkara Subang Jawa Barat ini kepolisian daerah Subang sudah menemukan beberapa sidik jari dan juga DNA di TKP namun tidak menemukan pembandingnya karena lokasi TKP sudah teracak acak dan terinjak oleh banyaknya warga.
