Kawin Muda Anaknya Bisa Berpeluang Stunting, Dr Hasto Wardoyo: Mereka Sebetulnya Masih Tumbuh

19 Juli 2022, 06:49 WIB
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo saat menjelaskan pengaruh nikah muda terhadap stunting pada Forum Pimpred PRMN /Tangkap layar Forum Pimpred PRMN /

 PRIANGANTIMURNEWS - Upaya mengurangi angka stunting terus dilakukan pemerintah.

Pemerintah kini lebih fokus untuk menangani stunting. Lantas apa sebenarnya stunting itu. Mengapa mennadi perhatian serius pemeirntah.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo saat berbincang terkait stunting di 'PRMN Klarifikasi', Stunting merupakan kondisi anak yang gagal tumbuh secara normal diakibatkan karena gizi kronis.

Baca Juga: Wakapolri: Kasus Penembakan Brigadir J Sedang Ditangani Tim Khusus

Menurut Hasto Wardoyo kondisi stunting biasanya dialami oleh bayi di bawah usia lima tahun.

"Kontribusi dari kawin muda (terhadap kemungkinan stunting) karena mereka sebetulnya masih tumbuh," tuturnya.

Di saat orang itu harus masih tumbuh dan menumbuhkan orang lain, tentu anaknya tidak akan terarwat.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Pesawat Tempur Lanud Iswahjudi Madiun Hilang Kontak. Puing-Puing Pesawat Ditemukan di Blora

"Mereka sebetulnya masuh tumbuh. Kemudian harus menumbuhkan orang lain," sambungnya.

Hal tersebut terjadi biasanya ketika masih umur belasan tahun.

Masa pertumbuhan pada remaja dengan usia tersebut masih berlangsung.

"Tulangnya masih tambah panjang, tambah padat," kata Hasto.

"Tetapi terpaksa kalsiumnya harus diambil sama bayinya," sambungnya.

Baca Juga: Kasus Subang Terbaru, Kemungkinan Saksi YS dan D bisa Jadi Tersangka Jika Ucapan Saksi DI Ini Benar?

Dampaknya, remaja yang hamil pada usia muda pertumbuhannya juga terhambat.

"Itulah yang menjadi tidak optimal," ujar Hasto.

"Sementara stunting kan pertumbuhan yang tidak optimal, yang kemudian dilihat dengan panjang badan dan kemampuan intelektualnya," sambungnya.

Fakta lain membuktikan sekitar 36 persen remaja di Indonesia anemia.

"Banyak juga remaja putri tuh yang gizi seimbangnya kurang, kadang-kadang ada juga yang sengaja takut gemuk. Akhirnya gizi seimbangnya kurang," sambungnya.

Dengan kekurangan gizi tersebut, membuat hamilnya stunting dan beresiko terjadinya kematian kepada ibu dan bayi.***



 

 

Editor: Muh Romli

Tags

Terkini

Terpopuler