"Karena ini perintah (atasan) ya ketakutan, akhirnya karena atas perintah, ya ditembak lah 4-5 kali, mati anak orang” ujar pengacara nyentrik ini.
Ia menjelaskan bahwa Richard atau Baradha E sama sekali tidak bermaksud dan tidak ada motif membunuh teman dekatnya itu.
Namun, karena adanya tekanan yang besar dari Sambo sebagai atasannya yang pada saat itu juga membawa pistol ditangannya.
Richard takut malah dirinya yang ditembak jika menolak komando dari Sambo untuk menembak Brigadir J.
"Sama kayak kita disuruh bunuh ibu kita nih, ya nggak berani juga. Tapi diperintah sama iblis, iblisnya ya Sambo itu juga," terang Deolipa memberi analogi pembunuhan.***