MENGERIKAN! Nasib Tragis Pencipta Lagu Genjer Genjer

- 30 September 2022, 15:26 WIB
Ilustrasi Lagu Genjer Genjer yang identik dengan PKI
Ilustrasi Lagu Genjer Genjer yang identik dengan PKI /Tangkapan Layar Youtube Pegawai Jalanan/

PRIANGANTIMURNEWS - Siapa yang tak mengenal lagu Genjer Genjer lagu yang kemudian diidentikkan dengan Partai Komunis Indonesia ini sesungguhnya merupakan lagu yang diciptakan sebagai bentuk sindiran pada kemiskinan di masa penjajahan Jepang.

Dikutip priangantimurnews.com dari Youtube Pegawai Jalanan, Lagu karya Muhammad Arif yang diciptakan pada awal tahun 1940-an ini cukup terkenal di masa itu khususnya di Banyuwangi bahkan Genjer Genjer seakan menjadi lagu perjuangan rakyat miskin yang tertindas oleh kekejaman penjajahan Jepang.

Sebuah lagu yang menggambarkan kesengsaraan rakyat yang hanya bisa mengambil Genjer untuk memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari ini sesungguhnya diangkat dari lagu Dolanan yang berjudul Tong salah gentak.

Berdasarkan keterangan teman sejawat almarhum Muhammad Faris lagu rakyat yang hidup di Banyuwangi itu kemudian diberi syair baru seperti lagu Genjer Genjer yang selanjutnya menjadi terkenal ini setelah kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Shin Taeyong Rekomendasikan Pemain Timnas Indonesia Gantikan Marc Klok di Laga Persib vs Persija!

Lagu genjer-genjer menjadi sangat populer setelah banyak dibawakan penyanyi penyanyi dan disiarkan di radio Indonesia karena lagu ini sangat terkenal dan telah dianggap sebagai lagu yang menyimbolkan perjuangan rakyat jelata.

Terlebih Irama Musiknya yang enak didengar maka banyak orang yang senang menyanyikannya termasuk pula orang-orang PKI yang memang senantiasa mengidentikkan partainya sebagai partai perjuangan bagi buruh dan Tani.

bahkan Kemudian pada masa demokrasi terpimpin Partai Komunis Indonesia yang terus gencar melancarkan kampanye besar-besaran untuk meningkatkan popularitas gerak menggunakan lagu yang menggambarkan penderitaan warga desa ini menjadi salah satu lagu propaganda yang disukai dan dinyanyikan pada berbagai kesempatan.

Akibatnya orang mulai mengasosiasikan lagu ini sebagai lagu PKI di tahun 1960-an lagu ini sangat populer dinyanyikan oleh Lilis Suryani dan juga Bing Slamet.

Baca Juga: Shin Taeyong Rekomendasikan Pemain Timnas Indonesia Gantikan Marc Klok di Laga Persib vs Persija!

Lilis Suryani yang lahir pada tanggal 22 Agustus 1948 ini merupakan seorang penyanyi tenar di masa tahun 60-an yang biasa bekas di Istana Presiden demikian pula dengan Bing Slamet yang dikenal sebagai artis serbabisa artis yang lahir pada tanggal 27 September 1927 ini juga ikut mempopulerkan lagu Genjer Genjer.

Lalu Mengapa lagu ini menjadi lagu terlarang setelah peristiwa Gerakan 30 September 1965 sementara lagu ini diciptakan pada tahun 1940-an dengan tujuan untuk menyindir penjajah Jepang yang telah menyengsarakan rakyat Indonesia.

Menurut asvi Warman dalam kingkong bahwa lagu genjer-genjer menjadi terlarang utamanya karena dikait-kaitkan dengan peristiwa pembunuhan Jenderal di Lubang Buaya.

ini juga digambarkan dalam film G30S PKI besutan Arifin C Noer dalam peristiwa ini digambarkan para anggota Gerwani dan pemuda rakyat menyanyikan lagu Genjer Genjer Ketika para Jenderal yang diculik dan disiksa.

Baca Juga: SANGAT DINANTI! Timnas Indonesia Akan Menghadapai Spanyol dan Turki di FIFA Match Day Mendatang

dan akhirnya nasib tragis pun menimpa lagu tersebut lagu Genjer Genjer pun menjadi tabu tak boleh ditampilkan bahkan yang menyanyikannya pun bisa dianggap PKI.

kondisi ini terus terjadi hingga tumbangnya rezim Orde Baru Namun asvi Warman membantah rumor tersebut sekaligus menepis soal Tudingan miring terhadap genjer-genjer.

menurut Asvi tersebut tidaklah benar lalu Bagaimana pula nasib pencipta lagu tersebut Muhammad Arif merupakan seniman Banyuwangi yang kemudian menciptakan lagu genjer-genjer ini belakangan diketahui telah bergabung dengan lekra lembaga kebudayaan rakyat,

lycra ini dianggap merupakan binaan Partai Komunis Indonesia setelah pecah peristiwa 30 September 1965 pengarang lagu Genjer Genjer ini Pun Menghilang berdasarkan penuturan anak dari Muhammad Arif bernama Sinar Samsi.

Baca Juga: MISUGI DIDUNIA NYATA! Dikira Habis, Eriksen Malah Main Cantik dan Permalukan Prancis di UEFA Nations League

setelah rumah ayahnya yang berada di Jalan Kyai Saleh Nomor 47 Kelurahan temenggungan Banyuwangi dihancurkan oleh asam Muhammad Arif sempat pamit keluar rumah.

namun belakangan diketahui ayahnya tersebut telah ditangkap oleh korps Polisi Militer atau PM mengetahui hal itu Samsi bersama ibunya akhirnya membakar buku-buku bacaan milik ayahnya yang berbau aliran PKI.

Beberapa lama kemudian Samsi bersama ibunya juga sempat menjenguk Muhammad Arif markas PM pertemuan itu ternyata menjadi pertemuan terakhir Samsi dengan ayahnya.

Sebab kemudian penahanan Muhammad Arif telah dipindahkan Samsi menceritakan bahwa ia sempat mendengar bahwa bapaknya telah dipindahkan ke Kalibaru.

Kemudian ia mendengar lagi bahwa Muhammad Arif gitu telah dipindahkan lagi ke Malang selalu indah lagi di tahanan Lowokwaru Malang.

Baca Juga: Gembar Gembor Persiapan Ternyata Zona Degradasi! Rencana Besar RANS Nusantara FC Tak Sesuai Harapan!

Namun ternyata berita yang diperoleh dari teman bapaknya itulah yang menjadi berita terakhir tentang keberadaan ayahnya Muhammad Arif dan sampai saat ini Samsi pun tidak pernah lagi mengetahui Dimana keberadaan Bapaknya.***

Berita Seputar G30S PKI bisa KLIK DISINI

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: YouTube PEGAWAI JALANAN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah