Tsunami Vulkanik Gunung Anak Krakatau Tahun 2018 Tak Terprediksi, Apa Penyebabnya?

- 12 Juni 2023, 08:00 WIB
Kondisi Gunung Krakatau tahun 2018 (atas) sebelum Tsunami Vulkanik yang disebabkan keruntuhan tubuh gunung dan (bawah) Pasca Tsunami Vulkanik terjadi./itb.ac.id
Kondisi Gunung Krakatau tahun 2018 (atas) sebelum Tsunami Vulkanik yang disebabkan keruntuhan tubuh gunung dan (bawah) Pasca Tsunami Vulkanik terjadi./itb.ac.id /

Kronologi Tsunami Vulkanik 2018

Kecepatan tumbuhnya gunung anak krakatau dipengaruhi intensitas erupsi dan gerakan lempeng tektonik.

Pada tahun 2018 ketinggian Gunung Anak Krakatau berada di angka 318 meter.

Tapi pada 27 Desember, Indonesia dikejutkan dengan Tsunami Vulkanik yang tidak terprediksi oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Tsunami Vulkanik tersebut merenggut 437 korban jiwa, 14.059 korban luka-luka, dan 33.719 orang kehilangan tempat tinggal.

Baca Juga: Sulawesi Utara Kembali Diguncang Gempa Magnitudo 5,1, Tidak Berpotensi Tsunami, tapi Warga tetap.Waspada

Penyebab dari Tsunami Vulkanik tersebut bukan karena letusan Ultra Plinian seperti tahun 1883.

Melainkan karena getaran erupsi Continuous Strombolian yang mengakibatkan keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau di bagian selatan kawah.

Keruntuhan yang terjadi sangat massif, akibat berat yang tidak berimbang. Gunung api itu kehilang berat massa 50 persen. Ketinggiannya berubah menjadi 110 meter.

Sementara lebarnya yang semula 2000 meter, berubah menjadi 1000 meter karena. Massa berat yang jatuh ke laut berada di angka 0,2-0,3 kilometer per kubik.  

Halaman:

Editor: Muh Romli

Sumber: itb.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x