Network
/photo/2020/09/28/2892641582.jpg)
PRIANGANTIMURNEWS - Video adegan syur antara siswa SD dan SMP Tasikmalaya viral di media sosial.
Tragisnya perbuatan tak senonoh kedua siswa itu dilakukan di dekat kantor desa yang masih satu kompleks dengan sekolah.
Video syur tersebut viral di media sosial dan menghebohkan masyarakat. Kini kasus tersebut mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.
Baca Juga: Jadwal Trans7 Hari Ini Minggu 7 Maret 2021, Live Streaming
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto mengatakan setelah mendapatkan informasi langsung melakukan investigasi kaitan viralnya video mesum tersebut.
"Pelaku yang terekam video diduga masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)," ungkap Ato Rinanto saat ditemui di Kantornya jalan Raya Cisayong Kabupaten Tasikmalaya Sabtu 6 Maret 2021.
Aksi perekaman dua sejoli tersebut sengaja direkam oleh orang lain yang bersembunyi dibalik dinding tembok kantor PPK di Wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Baca Juga: 400 Warga Binaan Lapas Kelas II B Tasikmalaya Menunggu Giliran Divaksin Covid 19
Menurut Ato Rinanto setelah didalami dan menginvestigasi terjadi di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
"Pemerannya masih anak anak usia Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)," ujarnya
Kata dia, dalam waktu dekat ini pihaknya akan memangil kedua siswa tersebut, karena dilakukan di area kantor desa yang berada satu komplek dengan sekolah dan gedung PPK menjadi tempat dua pasang sejoli itu melakukan tindakan asusila.
Baca Juga: Suka Pelihara Binatang yang Lucu? Inilah 5 Binatang Lucu yang Cocok di Pelihara oleh Semua Orang
Dikatakan Ato, video itu terlihat kedua anak ini beradegan layaknya orang dewasa sambil bersandar di dinding bangunan, sedangkan seorang temannya menunggu dengan duduk di atas motor. Sementara pengambilan video oleh orang lain dengan bersembunyi dibalik dinding.
"Kami sudah menemukan dan akan kami dipanggil secepatnya. Siswa sekarang lebih leluasa menggunakan gagdet dengan alasan belajar daring," ujarnya.(Amas)***
