PRIANGANTIMURNEWS - Tragedi Kanjuruhan terjadi usai Arema tumbang 2-3 dari Persebaya dalam lanjutan Liga 1 musim ini pada Sabtu 1 Oktober lalu.
Dilansir priangantimurnews.com dari Youtube Sport Space, Berawal dari kericuhan di dalam lapangan karena banyak suporter yang turun polisi kemudian menembakkan gas air mata tembakan ke arah tribun menimbulkan kepanikan diantara suporter yang kemudian berdesakan menuju pintu keluar.
Banyak dari mereka sulit bernafas karena terkena langsung gas air mata kemerdekaan pun membuat penonton saling injak untuk keluar stadion peristiwa ini pun mendapatkan sorotan internasional.
Karena merupakan tragedi sepak bola dengan korban tertinggi kedua di dunia media luar negeri berbondong-bondong memberitakan Kejadian ini.
Pemerintah juga langsung turun tangan membentuk tim investigasi suporter Bayern Munchen pun menujukan solidaritas untuk Aremania terkait tragedi Kanjuruhan akhir pekan lalu.
Mereka juga melontarkan pesan menohok untuk para polisi yang dinilai bersalah dalam peristiwa tersebut spanduk dukungan untuk Aremania dipentangkan oleh suporter muncul sebelum laga Bayern Munchen melawan Victoria Plzen di ajang Liga Champions pada Rabu 5 Oktober di hari Waktu Indonesia Barat.
Mereka kritisi tindakan polisi yang menembak gas air mata ke arah tribun lebih dari 100 orang dibunuh oleh Polisi Ingatlah para korban tewas di Kanjuruhan begitu bunyi spanduk yang ditampilkan suporter Bayern Munchen.
Bersama dengan acara pengheningkan Cipta untuk mengenang 131 korban tewas lebih dari 30 diantaranya adalah anak-anak suporter Borussia Dortmund juga menunjukkan solidaritas dengan memberikan dukungan lewat sebuah spanduk untuk Aremania usai tragedi Kanjuruhan.
Untuk Simpati Dortmund kepada Aremania itu ditujukan 3 spanduk dalam pertandingan melawan Bayern Munchen di laga Liga Jerman di stadion Signal Iduna Park Dortmund pada Sabtu 8 oktober malam.
Suporter Dortmund menyampaikan pesan dukungan kepada Aremania dalam tulisan bahasa Indonesia Malang kamu tidak sendirian Justice Tulis fans Dortmund dalam spanduk tersebut.
Selain dari Bayern Munchen dan Dortmund aksi serupa juga ditunjukkan oleh salah satu klub Spanyol Vallecano di pada Ultras Vallecano yang dikenal dengan nama last juga menunjukkan kekompakan dalam kasus Kanjuruhan ini dalam laga pekan ke-7 liga Spanyol.
Saat Vallecano menjamu di stadion Vallecano pada Selasa 4 Oktober di hari Waktu Indonesia Barat bukan daerah membentangkan spanduk dukungan saat itu bukan deros menyebut korban terakhir di Kanjuruhan yang merekam.
Usai pertandingan Arema FC versus Persebaya Surabaya di Liga 1 bukan meninggal tapi dibunuh.
Kemarin kami berduka cita dengan tulus dengan mawar untuk setiap korban dan menunjukkan pelakunya karena ini bukan hanya tentang menghormati ini juga tentang mendapatkan keadilan tulis 92.***
Berita Seputar tragedi Kanjuruhan bisa KLIK DISINI