Madrasah Terapkan Silabus Merdeka Belajar Kampus Merdeka

21 Juni 2022, 10:02 WIB
Madrasah menyusun silabus untuk sekolah Merdeka Belajar Tahun 2022. /Pexels/Pixabay

PRIANGANTIMURNEWS - Kementerian Agama sedang menyusun silabus untuk pembelajaran kurikulum merdeka belajar Kampus Merdeka (MBKM)

Penyusunan silabus ini dibahas bersama dalam kegiatan “Penyusunan Silabus Pembelajaran Diversifikasi pada Madrasah Riset, Madrasah Plus Keterampilan, dan Madrasah Akademik”.

Kegiatan tersebut berlangsung tiga hari, 20 – 20 Juni 2022, dan diikuti Kepala Pengawas Madrasah, Kepala Madrasah, Wakil Kepala Madrasah bidang Kurikulum dan guru-guru madrasah.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERBARU: Ternyata Ini Isi Tas Yoris Yang Selalu dibawanya!

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah M Isom Yusqi mengatakan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi semakin canggih dan sangat dinamis.

Manusia membutuhkan layanan serba cepat. Seluruh sektor kehidupan terdampak tidak terkecuali dunia pendidikan.

Dunia pendidikan terdampak disrupsi, layanan pendidikan yang kovensional lambat laun akan tertinggal.

Baca Juga: SIMAK, Tahapan dan Jadwal Pemilu Tahun 2024

"Dunia pendidikan dituntut mampu mengimbangi arus modernisasi dengan berbagai turunannya,” ujarnya.

Dikatakannya, untuk menjawab problem tersebut, pihaknya telah melakukan berbagai upaya, salah satunya implementasi kurikulum merdeka pada madrasah dan penyusunan silabus pembelajaran yang inovatif dan futuristik.

“Banyak disrupsi (gangguan) saat ini yang mengganggu tatanan kehidupan kita. Disrupsi yang paling dirasakan adalah disrupsi digitalisasi.

Sekarang mau tidak mau kita dihadapkan dengan disrupsi. Siswa dan siswi kita harus dibekali untuk menghadapi kondisi tersebut. Kita tidak bisa kembali ke zaman sebelumnya,” tuturnya.

Baca Juga: INI Tempat Samsat Keliling JADETABEK Terlengkap Hari ini Selasa 21 Juli 2022

Isom menambahkan, ada empat hal yang perlu diberikan kepada para siswa sebagai bekal.

Pertama Pengetahuan tentang digitalisasi. Kedua, pengetahuan tentang globalisasi. Ketiga, perubahan iklim. Dan keempat, perubahan pekerjaan.

“Saya berharap anak-anak dibekali pengetahuan, ketarmpilan, dan penguatan karakter agar mereka mampu survive di masa yang akan datang,” imbuh profesor bidang kajian Islam ini.***

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: kemenag.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler