Kisah Kak Elmo: Gagal Dapat LPDP Malah Dapat Beasiswa S2 dan S3 Bergengsi di Jepang

20 November 2023, 06:09 WIB
Kisah Kak Elmo adalah teladan anak muda yang gigih menimba ilmu dan mencari kesempatan kuliah di Jepang, walau harus gagal sebanyak 7 kali. /Yunio Achmad Dimyati S/priangantimurnews/PRMN/

 

PRIANGANTIMURNEWS - Kisah kak Elmo Juanara adalah satu dari cerita inspiratif anak muda Indonesia yang sangat optimis dan gigih mengejar mimpinya.

Berawal dari IPK pas-pasan, ternyata mampu membuka jalan untuk meraih satu beasiswa terbaik paling sulit di Jepang bernama Iwatani Naoji Scholarship untuk PHD.

Kisah kak Elmo bukanlah kisah anak muda yang memiliki garis karir mulus dalam perjalanannya.

Baca Juga: Jepang Dapat Tiket Olimpiade Paris 2024, Tim Terbaik Asia Piala Dunia FIBA 2023

Jauh sebelum mendapatkan beasiswa bergengsi di Jepang, peneliti muda tersebut bahkan gagal mendapatkan 7 beasiswa sekaligus termasuk LPDP.

"Saat itu saya banyak coba beasiswa. Seperti beasiswa Pemerintah Jepang, dan beasiswa Kampus di Jepang, Turki, Italia, Inggris, dan Australia," ungkap Kak Elmo.

"Semua berakhir pada penolakan. Salah satu faktornya IPK yang pas-pasan 3,0. Rata-rata gagal di proses administrasi," pungkasnya.

"Ini menjadi refleksi untuk diri saya, bahwa proses administrasi juga penting. Saat itu saya tidak punya awalan yang cukup bagus di administrasi karena saya tak mengejar nilai cumlaude," tambahnya.

Baca Juga: Kemenkominfo Buka Beasiswa Pendidikan S2 untuk Universitas Dalam dan Luar Negeri, Yuk Buruan Daftar

Hingga akhirnya Kak Elmo memutuskan untuk break selama satu tahun untuk mencari pengalaman kerja dan mengevaluasi kegagalannya.

Pengalamannya bekerja di lembaga riset ilmiah bernama GATRA Nusantara, mengantarkannya terhadap Ide penelitian tentang sistem informasi dan mitigasi bencana.

Gagasan yang kelak membuka kesuksesan karir akademik pertamanya dalam beasiswa S2 Asia Bridge Program Scholarship, di Shizuoka University  

"Saat itu Saya break, karena saat itu sudah berkeluarga dan harus bekerja tetapi sambil mencari peluang beasiswa," ujarnya.

Baca Juga: Mau Kuliah S2 Gratis, Kemenkominfo Buka Beasiswa Pendidikan, Buruan Daftar

"Saat itu saya mengambil pekerjaan yang memungkinkan peluang untuk studi lanjut, seperti dibidang riset atau penelitian dengan harapan dapat membuka pintu studi lanjut," ungkapnya.

Kendati demikian, beasiswa tersebut hanya menyediakan living cost tahun pertama saja. Sehingga Kak Elmo berusaha mencari beasiswa pendanaan lain.

Sampai akhirnya peneliti muda itu mendapatkan tiga beasiswa tambahan lain bernama jasso, Enkei Foundation dan Tokai Denpun.

Tidak cukup sampai disitu, karena Kak Elmo membawa istri dan anaknya. Sehingga kesibukannya bertambah dengan mengambil kerja part time enam hari per minggu.

Baca Juga: Pendaftaran LoA Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKU-MI) Untuk Program Targeted Beasiswa

"Beasiswanya dibebaskan memang untuk uang kuliahnya, untuk uang bulanannya itu terbatas untuk satu orang saja," paparnya.

"Di Jepang bersama keluarga, itu sebabnya saya mencari beasiswa tambahan. Jadi di tahun ke-2 awal mencari beasiswa lagi, menjadi asisten dan praktek job," pungkas Elmo.

Hingga akhirnya kesuksesan lain didapatnya, peneliti muda itu lulus S2 dan berhasil bekerja di salah satu perusahaan otomotif Jepang sebagai regular employee.

Pekerjaan tersebut banyak diidamkan oleh orang dalam negeri dan luar negeri karena masa depan yang stabil dan tak mudah untuk dipecat.

Baca Juga: Jadwal Pendaftaran dan Seleksi Beasiswa LPDP Tahun 2023

"Ketika mendapat pekerjaan tetap di Jelang itu sangat senang sekali. Syukur, alhamdulillah," ungkapnya

"Ketika diterima menjadi regular employee itu adalah posisi level strategis, sangat aman (seperti PNS)," tambahnya.

"Bahkan di awal tahun kedua, saya sudah terima surat penawaran kerja. Jadi setahun sebelum lulus, alhamdulillah sudah dapat surat tawaran pekerjaan dan itu sudah saya kunci," paparnya.

Jauh sebelum kesuksesannya diraih, Kak Elmo juga pernah berada di masa kebingungan dalam meniti karir kehidupannya.

Baca Juga: Moonton Cares Bagi-bagi Beasiswa untuk Pengembangan Talenta Muda Esports

Bekalnya yang sangat senang berorganisasi dan peduli terhadap lingkungan telah membawanya untuk bergabung ke dalam komunitas Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi Indonesia (MITI).

Kak Elmo diberi mandat untuk belajar menjadi Ketua MITI Klaster Mahasiswa tahun 2019-2021 kala itu. Dirinya menemukan supporting system untuk mengejar mimpi.

Hingga akhirnya Kak Elmo bertemu  peneliti-peneliti hebat Indonesia yang sangat menginspirasi, seperti Dr. Warsito Purwo Taruno penemuan Alat Pembasmi Kanker.

"Hadirnya MITI KM sebagai wadah saya untuk berkembang dan hadirnya MITI pusat sebagai sumber inspirasi yang Allah SWT hadirkan," paparnya dengan penuh kesan.

Baca Juga: Kabar Baik Persib Bandung: Striker Muda U-16 Dapat Beasiswa di Hongaria

"Menjadi salah satu sarana saya bertemu banyak orang yang menginspirasi dan keren. Mencerminkan dengan pendidikan tinggi, kita mampu memberi lebih banyak untuk kemanusiaan dan sosial, tambahnya.

"Khususnya untuk masyarakat dan untuk membangun negara. Kualitas manusia sangat berbanding lurus dengan kontribusi negaranya," tambahnya.

Saat itulah mimpi Kak Elmo bulat untuk menjadi seorang peneliti yang akan memajukan negaranya kelak, dengan kuliah di Jepang sebagai langka awal.

Kak Elmo juga merupakan anak muda yang berani mengambil resiko. Demi mengejar mimpinya, dirinya memilih meninggalkan pekerjaan tetapnya sebagai regular employee di perusahaan otomotif Jepang.

Baca Juga: Simak di Sini Cara Daftar Beasiswa Kaltim Tuntas

Untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang PhD di Japan Advanced Institute of Science and Technology (JAIST).

Menjadi satu dari dua orang asal Indonesia yang mendapatkan beasiswa ternama Jepang, Iwatani Naoji Scholarship untuk PHD. Iwatani merupakan perusahaan gas internasional.

Kak Elmo saat ini memusatkan fokus penelitiannya pada bidang lingkungan, prediksi bencana alam dan penguasaan teknologi AI.

Hal yang cukup menjadi perhatiannya dalam bidangnya adalah fenomena Gunung Anak Krakatau, yang memang langka di Dunia. Salah satunya Silent Tsunami.

Baca Juga: Simak, Jadwal Sosialisasi Beasiswa LPDP Tahap 2 Dimulai Hari Ini

Itu mengantar Kak Elmo untuk menjadi Research Intern RIKEN Center for Computational Science saat ini.

RIKEN adalah lembaga penelitian terbesar di Jepang yang sangat terkenal karena diisi oleh peneliti yang memiliki kualitas tinggi dan disiplin ilmu baik.

"Alhamdulillah saat memulai program S3 di JAIST semester 2, saya mendapatkan beasiswa Iwatani Naoji yang cukup bergengsi dan sulit," ungkap Kak Elmo.

"Dari 200 peserta masuk tiap tahunnya, yang diterima hanya 15-20 orang saja. Dari masing-masing negara diterima 2 orang," tambahnya.

Baca Juga: Siapakah Roy Citayam Sebenarnya yang Tolak Beasiswa dari Sandiaga Uno?

"Semua seleksi dan administrasi menggunakan bahasa Jepang, saat itu cukup membuat saya agak kurang percaya diri. Alhamdulillah, atas izin Allah SWT saya bisa lolos," sambungnya.

"Saya dulu memiliki mimpi untuk bekerja di institute riset di Jepang yang terkemuka, salah satunya RIKEN," tambahnya.

"Saya mendengar nama RIKEN saat S2 di semester 1 dan benar-benar termotivasi untuk ingin tahu seperti apa itu RIKEN," paparnya.

"Alhamdulillah, di tahun pertama semester  3 ini bisa dapat kesempatan akses intern di RIKEN dan merasakan bagaimana lingkungannya," tambahnya.

Baca Juga: Beasiswa LPDP 2022 Tahap 2 Resmi Dibuka, Cek Di sini Cara Daftarnya

"Khususnya di center of computation all science (komputer kecepatan tinggi) , dimana saya belajar bidang prediksi bencana," sambungnya.

Saat ini peneliti muda ini tengah mengejar mimpi mulianya untuk membantu Indonesia kelak dalam mengatasi bencana alam, khususnya gempa bumi dan tsunami.

"Untuk generasi muda, seperti apa kita dulunya walau bukan orang berprestasi bukan dari kampus terbaik di Indonesia," ungkap Elmo

"Termasuk ketika dulu menjadi mahasiswa S1 tidak terlalu fokus pada akademik. Tapi kalau kita menginginkan determinasi dalam kehidupan kita," pungkasnya.

Baca Juga: Ketahuan Bohong! Mayang Tidak Mendapat Beasiswa, Ternyata Dibiayai Seseorang, Sugar Daddy?

"Kita bisa, Insya Allah. Selama kita diberikan kesempatan untuk berpikir, hidup, dan berusaha. Memiliki waktu luang dan kesehatan yang Allah SWT berikan," sambungnya.

Kak Elmo pun mengutip satu ayat Al-Qur'an yang dirinya sukai dan menjadi titik tumpu perjuangannya atas mimpinya selama ini.

"Sesungguhnya Allah SWT tidak akan mengubah suatu kaum, sebelum kaumnya itu sendiri merubah nasibnya," (Q.S Ar-Rad: 11).***

Editor: Sri Hastuti

Tags

Terkini

Terpopuler