Nuki Anwar Sidik: Lembaga Pendidikan Agama Adalah Tempat yang Tepat Untuk Mengawal Karakteristik Bangsa

13 Februari 2024, 21:08 WIB
Ustadz Nuki Anwar Sidik,SH.I: Lembaga Pendidikan Agama merupakan filter terbaik merebaknya virus budaya barat yang tidak sesuai norma agama dan negara /Ade Advian Achmad/priangantimurnews/PRMN /

9

PRIANGANTIMURNEWS - Pesantren, TAAM/TKA/TPA dan Diniyah adalah institusi yang mampu mencetak generasi penerus bangsa yang bertakwa, berakhlak, bertatakrama dan berbudaya.

Lembaga Pendidikan Agama juga diharapkan bisa terus mengawal budaya yang menjadi karakteristik dari lembaga keagamaan tersebut.

Hal ini sangat penting agar Pesantren dan Lembaga Pendidikan Agama tidak terjangkit virus budaya kebarat-baratan yang bisa merusak budaya mulia Pesantren dan maruah mulia kesantrian.

Baca Juga: Kelompok Musik Hijrah Voice Meriahkan Malam Puncak Milad Pesantren Lembur Cahaya Kota Tasikmalaya

Tidak dipungkiri,sebagian masyarakat Indonesia telah 'latah' mengikuti budaya barat yang jauh dari norma Islam dan luhurnya budaya Indonesia. Salah satu tradisi barat  yang telah dengan 'latah' ditiru oleh sebagian masyarakat terutama kaum remaja Indonesia adalah perayaan Hari Valentine.

Hari Valentine atau lebih dikenal sebagai Hari Kasih Sayang ini oleh sebagian kalangan remaja dimaknai sebagai hari istimewa.

Hari Valentine yang setiap tahun jatuh pada 14 Februari ini sering dimaknai salah dan terkadang sering diikuti oleh perbuatan terlarang yang melanggar norma agama.

Baca Juga: Violinist Tasikmalaya Alma Neysa Maheltra Bicara Mengenai Valentine, Ini Tanggapannya

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua BKPRMI DPD Kota Tasikmalaya, Ustadz Nuki Anwar Sidik,SH.I kepada priangantimurnews.pikiran-rakyat.com melalui aplikasi percakapan pada Selasa,13 Februari 2024.

"Perayaan Hari Valentine sangat bertolak belakang dengan ajaran Islam! Perayaan ini sebenarnya merupakan peringatan meninggalnya St. Valentine akibat hukuman yang menimpa dirinya,"ujar Ustadz Nuki.

"Hukuman terhadap St.Valentine ini akibat dirinya berseberangan dengan pihak gereja.Dalan hal ini juga tidak tepat apabila 'Valentine Day' dijadikan sebagai hari kasih sayang terlebih sebagai moment untuk mengungkapkan atau mengekspresikan asmara,"lanjut Ustadz Nuki.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Drama Korea Cocok Ditonton Menemanimu di Hari Valentine

"Karena kalau melihat sejarahnya-pun ini (Perayaan Hari Valentine)sangat berbeda dengan kisah 'Laila Majnun'. Dalam kisah ini tidak ada kejadian percintaan sejoli antara keduanya,"ucapnya.

Ustadz Nuki Anwar Sidik mengaku dirinya begitu prihatin karena diakui atau tidak banyak remaja yang sudah terprovokasi oleh adanya Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang yang dijadikan kebanggan sebagai moment mengungkapkan kasih sayang dengan cara yang jelas salah.

"Naudzubillahimindzalik! Saya prihatin sekarang para remaja banyak yang merayakan Hari Valentine dan mengungkapkan kasih sayang mereka dengan peluk-pelukan,cium-ciuman bahkan banyak yang melakukan hubungan suami istri di luar pernikahan! Miris sekali,"kata Ustadz Nuki.

Baca Juga: Begini Tips Merayakan Hari Valentine Walaupun Tak Punya Ayang, Jomblo Wajib Simak Ini

Terkait maraknya para remaja khususnya di Kota Tasikmalaya yang merayakan Hari Valentine dengan mengabaikan norma agama dan negara, Ustadz Nuki dengan tegas menyampaikan kegundahan hatinya.

"Hal ini menjadi PR kita bersama! terutama kita sebagai pemerhati pendidikan khususnya Pendidikan Keagamaan TAAM/TKA/TPA,Diniyah, Pesantren dan lainnya agar senantiasa memberikan arahan dan bimbingan bagi para generasi muda,"ucap Ustadz Nuki.

"Hal ini sangat penting agar generasi muda tidak berani merayakan Hari Valentine terlebih merayakannya dengan cara yang berbau maksiat," kata Ustadz Nuki.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Hal yang Bisa Dilakukan di Hari Valentine Bagi Kamu yang Masih Jomblo

Lebih lanjut Ustadz Nuki mengatakan bahwa para generasi muda harus dibekali pengetahuan agama sebaik-baiknya. Tidak hanya melalui ceramah-ceramah melainkan melarang juga melakukan kebiasaan-kebiasaan yang tidak sesuai dengan ajaran agama.

"Tantangan zaman semakin besar dan berat! Lembaga Keagamaan sebagai salah satu institusi yang paling diharapkan menjaga karakter bangsa.Ditengah krisis dekadensi moral anak bangsa, Lembaga Keagamaan harus mampu melahirkan 'output' sebagai kontribusi bagi bangsa yang telah mengalami kemerosotan dalam segala dimensi,"tegas Ustadz Nuki.

Ustadz Nuki juga menambahkan bahwa untuk mewujudkan hal tersebut harus diawali dari hal mendasar dahulu.

Baca Juga: Kumpulan Link Download Twibbon Peringati Hari Valentine 2023, Desain Menarik Segera Share di Medsos

"Mulailah dari hal mendasar!Pengawasan Kiayi, Ustadz/ustadzah dan orang tua. Cegah segala hal yang bisa menghilangkan citra baik dari Lembaga Keagamaan.Serta gencarkan upaya pemberian edukasi moralitas,etika dan beri pembekalan-pembekalan yang mengarah kepada mereka para generasi muda dalam kemaslahatan,"tambahnya.

"Pesantren dan Lembaga Pendidikan Keagamaan yang terkenal sebagai institusi religius merupakan bagian penting dalam menjaga karakter dan keutuhan bangsa," imbuhnya.

Diakhiri keterangannya Ustadz Nuki Anwar Sidik juga menyatakan bahwa moment Hari Valentine yang jatuh pada 14 Februari sekaligus bertepatan dengan dilangsungkannya pesta demokrasi yakni Pemilu 2024.

Baca Juga: 5 Cara Merayakan Hari Valentine untuk Kamu yang Sedang Jomblo

"Hari Valentine besok (Rabu,14 Februari) bertepatan dengan digelarnya Pemilu 2024. Semoga Pemilu yang memilih calon anggota legislatif DPRD Kota,DPRD Provinsi, DPR dan DPD RI berjalan dengan lancar, aman, damai dan melahirkan para wakil rakyat dan Presiden yang amanah dan memperjuangkan kepentingan rakyat, bangsa dan negara," ujar Ustadz Nuki.

Hari Valentine yang merupakan adaptasi dari budaya barat sejatinya memang tidak ditiru aspek negatifnya. Lembaga Pendidikan berbasis keagamaan selama ini masih dipercaya masyarakat sebagai ruang yang tepat untuk memfilter budaya-budaya yang tidak sesuai norma tersebut.

Para pendidik di Lembaga Keagamaan juga harus memberi contoh yang baik terhadap para anak didiknya.

Baca Juga: Kejutan di Hari Valentine 2022, WeTV Rilis 'First Look' Deretan Pasangan Baru WeTV Original 2022

Jangan sampai mendapat cibiran karena apa yang disampaikan oleh para pendidik untuk berbuat akhlak baik tapi ada oknum yang justru melenceng dari akhlak baik tersebut.***

Editor: Sri Hastuti

Tags

Terkini

Terpopuler