Jelang Hari Guru Nasional, Inilah Tiga Perempuan Jawa Barat Yang Mendedikasikan Dirinya di Dunia Pendidikan

- 22 November 2022, 17:45 WIB
 Raden Emma Poeradiredja salah satu tokoh perempuan Jabar dalam pendidi kan/  Historia
Raden Emma Poeradiredja salah satu tokoh perempuan Jabar dalam pendidi kan/  Historia /

PRIANGANTIMURNEWS - BSetiap tanggal 25 Novemver selalu diperiangti sebagai haru Guru Nasional (HGN).

Banyak tokoh perempuan di Indonesia yang berkiprah dan mendedikasikan hidupnya di dunia pendidikan sebagai pendidik atau guru.

Termasuk sejumlah perempuan di Jawa Barat, ada sederet nama kaum perempuan yang hidunya selalu mendedikasikan sebagai pendidik atau guru.

Baca Juga: Impian Laura Basuki Terwujud, Akhirnya Bisa Bermain di Film Komedi

Lantas di Jawa Barat siapa saja perempuan yang selama hidupnya berkpirah dalam dunia pendidikan, khususnya sebagai pendidik atau guru.

Selain Raden Dewi Sartika ternyata ada tokoh perempuan lainnya yang juga dari Jawa Barat. Inilah 3 tokoh perempuan Jawa Barat tersebut.

Siti Jenab lahir di Cianjur pada 1890. Perempuan hebat ini pernah mengenyam pendidikan di Sekolah Raden Dewi Sartika di Bandung.

Raden Siti Jenab menerapkan pembelajaran kepada para perempuan di Cianjur melalui konsep dari pintu ke pintu. Pelajaran yang disampaikan adalah Bahasa Sunda,Bahasa Melayu,Bahasa Belanda,berhitung dan budi pekerti.

Selain pelajaran tersebut, Siti Jenab juga mengajarkan cara membatik dan merenda. Raden Siti Jenab sedang diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai Pahlawan Nasional.

Baca Juga: Warga Bojong Koneng Desa Ciroya Cianjur Berharap Bantuan Makanan Segera Tiba

Tokoh Perempuan lainnya adalah R.A.Lasminingrat.Perempuan Garut yang lahir tahun 1843 ini adalah tokoh pergerakan kaum perempuan
putri dari Raden Haji Muhammad Musa dan Raden Ayu Ria seorang sastrawan Sunda.

Dalam perjuagan di bidang pendidikannya R.A Las
miningrat berusaha memperkenalkan pendidikan Barat yang diterjemahkan kedalam Bahasa Sunda.

Tokoh perempuan ini sangat fasih berbahasa Belanda. Buku-buku pengetahuan dan buku cerita yang memakai Bahasa Belanda ole R.A.Lasminingrat diterjemahkan ke dalam Bahasa Sunda.

Tahun 1907, R.A.Lasminingrat mendirikan Sekolah Keutamaan Istri di Pendopo Garut. Lasminingrat juga merupakan penulis. Karya tulisnya yang terkenal yakni Warnasari (jilid 1 dan 2).

Baca Juga: Gelombang Setinggi 6 Meter Ancam Sepanjang Pesisir Selatan Jawa, BMKG: Masyarakat di sekitar Lokasi Diminta W


Warnasari merupakan cerita pendek yang menceritakan ambisi dan tekad perempuan yang memperjuangkan hak-haknya.Termasuk soal
percintaan dan perjodohan yang mulai marak pada masa itu.

Berikutnya adalah tokoh perempuan yang juga mendedikasikan hidupnya di dunia pendidikan. Nyi Raden Rachmatulhadiah Poeradiredja.

Tokoh perempuan ini lahir di Bandung 9 Maret 1880. Perempuan ini pada masanya akrab dipanggil Ema.

Beliau merupakan anggota aktif dari Jong Java yakni perkumpulan pemuda yang aktif memperjuangkan persatuan dari para pelajar.

Ema sempat mendirikan Dameskring yaitu organisasi yang fokus memupuk dan meningkatkan kemampuan kepemimpinan kaum wa
nita.

Baca Juga: Gelombang Setinggi 6 Meter Ancam Sepanjang Pesisir Selatan Jawa, BMKG: Masyarakat di sekitar Lokasi Diminta W

Selain itu juga Ema mendirikan PASI yakni organisasi yang tidak terpisahkan dari Paguyuban Pasundan dan merupakan organisasi tertua yang tetp eksis sampai kini.

Atas jasa-jasa Ema, kini namanya diabadikan menjadi slah satu Rumah Sakit di Bandung yakni Rumah Sakit Bersalin Emma Poeradiredja.***

 

Editor: Muh Romli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah