Tidak Semua Nama Cocok Dijadikan Capres Tetapi Bisa Untuk Cawapres

10 Juli 2022, 15:47 WIB
Potret Agus Harimurti Yudhoyono bersama Prabowo, yang keduanya digadang-gadang sebagai capres dan cawapres.. /Twitter/@agusyudhoyono/

PRIANGANTIMURNEWS- Tidak semua nama cocok dijadikan calon presiden (Capres) tetapi bisa untuk calon wakil presiden (Cawapres). 

Dan beberapa tokoh dan publik figur yang dinilai cocok sebagai Calon Wakil Presiden diantaranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri BUMN, Erick Thohir dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Baca Juga: Soal Minyak Goreng Curah, Kemendag Terus Mengerahkan Seluruh Sumber Daya

Hal tersebut disampaikan, Analisis politik juga Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago.

Sementara tiga nama besar yang saat ini selalu disebut-sebut sebagai Calon Presiden pada Pilpres 2024, diantaranya Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Rasyid Baswedan.

"Tiga nama besar yang saat ini selalu disebut-sebut sebagai Calon Presiden pada Pilpres 2024, diantaranya Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Rasyid Baswedan," jelas Pangi, Kamis 7 Juli 2022 kemarin.

Baca Juga: TRANSFER PEMAIN: RESMI! Chelsea Kontrak Raheem Sterling Dengan Harga Segini?

Dikutip dari antaranews.com, Pangi mengatakan tidak semua nama cocok dijadikan calon Presiden, tetapi bisa jadi untuk Cawapres.

Menurutnya, beberapa nama yang belakangan positioningnya kian menguat. Salah satunya adalah Ridwan Kamil yang habitus-nya, cocoknya sebagai calon Wakil Presiden.

"Namun demikian, bahwa pemilihan kombinasi calon presiden dan calon wakil presiden bergantung pada banyak hal. Selain kecocokan di antara para pasangan tersebut, target ikut jadi penentu," tuturnya.

Baca Juga: Setelah Bajak Sterling, Chelsea Ingin Datangkan Nathan Ake dari Manchester City

Dia mencontohkan, misalnya, bila butuh Calon Wakil Presiden yang memiliki latar belakang pengusaha, ada nama Sandiaga Salahuddin Uno dan Erick Thohir.

"Bila perlu calon berlatar belakang non sipil, bisa dicari nama yang berlatar belakang militer agar jadi pasangan sipil-militer," ujarnya.

Pangi juga menjelaskan, jika yang dibutuhkan adalah Calon Wakil Presiden yang berlatar belakang Kepala Daerah dengan jumlah pemilih besar ada nama Ridwan Kamil.

Baca Juga: Rekrutmen Prajurit TNI AL Gelombang II 2022, Mulai 11 Juli Cek Link Pendaftarannya di Sini 

"Kalau mereka ingin mencari Calon Wakil Presiden yang terbesar elektoral penduduknya, tentunya Pak Ridwan Kamil," tegasnya.

Dikarenakan, kata dia, Jawa Barat merupakan Provinsi yang representasi penduduknya termasuk terbesar di Indonesia.

Sementara, hasil survei CiGMark yang dilakukan pada 9-17 Juni 2022 dengan total responden sebanyak 1.200 orang memotret beberapa kombinasi dan skema pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Baca Juga: Resep Gulai Daging Sapi Empuk Anti Gagal, Cocok Jadi Menu Pelengkap Saat Hari Raya

Dan survei yang dilaksanakan dengan metodologi multistage random sampling dan margin of error sebesar 2,83 persen itu, menunjukkan gambaran pemilih ketika dihadapkan dalam beberapa opsi. Khususnya saat Ridwan Kamil ditempatkan sebagai wakil presiden.

"Misalnya bila pada pemilu presiden (pilpres) nanti pasangan Anies Rasyid Baswedan dan Ridwan Kamil bertarung melawan pasangan Ganjar Pranowo dan Sandiaga Salahuddin Uno," tuturnya.

Dan hasil survei CiGMark, lanjutnya, menunjukkan bahwa pemilih lebih banyak mendukung Anies dan Kang Emil dengan persentase pemilih mencapai 40,3 persen. Sementara Ganjar dan Sandi hanya dipilih oleh 36,1 persen pendukung.

Baca Juga: Tak Mau Orang Tuanya Cerai! Njan Jemput Nathalie, Sule Langsung Minta Maaf!?

"Kemudian saat dipasangkan dengan Prabowo Subianto, Kang Emil juga tersurvei mampu membantu mendulang suara," jelasnya.

Dia menegaskan, Itu terjadi bila kombinasi pasangan calon presiden dan calon wakil presidennya adalah Prabowo Subianto-Ridwan Kamil, dan Ganjar Pranowo-Erick Thohir. 

"Dengan kombinasi itu, pemilih yang mendukung Prabowo-Ridwan Kamil sebanyak 44,3 persen. Sementara Ganjar-Erick sebanyak 33,2 persen," tuturnya.

Baca Juga: TRANSFER PEMAIN: Cristiano Ronaldo Gabung Chelsea, Gianluca Di Marzio: Tujuannya Realistis

Tidak hanya itu, dengan kombinasi pasangan Prabowo-Ridwan Kamil, dan Ganjar Pranowo-Anies Baswedan, pasangan pertama unggul 40,6 persen lawan 37,9 persen.

"Sementara bila Prabowo-Ridwan Kamil melawan Anies-Ganjar Pranowo, pasangan pertama unggul 39,4 persen lawan 36,7 persen," ujarnya.

Bila pilihan yang tersedia nanti Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil, dan Prabowo-Anies Baswedan, Ganjar dan Ridwan Kamil unggul 42,7 persen lawan 37 persen.

"Survei CiGMark juga menunjukkan bahwa belakangan ini nama Ridwan Kamil menguat. Sementara elektabilitas Prabowo Subianto masih stagnan, dan elektabilitas Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan naik tipis," jelasnya.

Baca Juga: Presiden Srilanka Melarikan Diri Dari Negaranya

Pangi melihat itu terjadi karena belum lama nama Ridwan Kamil dibicarakan oleh banyak orang. Kemudian masuk ke berbagai media massa. Meski pemberitaannya mengenai kehilangan putra, namun jangkauannya luas.

Berita tersebut tidak hanya diwartakan di Bandung dan Jakarta. Media massa lokal, nasional maupun internasional ikut memberitakan. Sehingga nama Kang Emil sampai ke ruang-ruang diskusi dan ruang-ruang pembicaraan masyarakat di berbagai lapisan. Tidak terkecuali media sosial.

"Termasuk mungkin bagaimana (pengaruh) sentimen publik terhadap Ridwan Kamil meningkat karena ada nilai-nilai agama, nilai humanisme, dan seterusnya," pungkasnya.***

Editor: Galih R

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler