Maka tak heran banyak publik yang bertanya, apakah target selanjutnya apakah menjadi Gubernur Jatim, Gubernur DKI?
Namun Emil tak langsung menjawab secara gamblang. Menurutnya, semua profesi atau jalan kehidupan ada jalurnya.
“Kalau pembalap mobil tentu target selanjutnya ingin tampil di balaan F1, di musik idealnya masuk di Grammy Award atau Nation Chart, dsb,” tuturnya.
Tetapi di politik, kata Emil Dardak, tidak semata-mata didrive atau didorong oleh ambisi, karena terlalu banyak faktor ekternal.
“Kan kalau kerjanya bagus, peluangnya juga makin baik. Tetapi tidak selalu begitu. Coba deh video viral tokoh politik, kadang-kadang bukan tentang kinerja,” ujar Emil Dardak.
“Ada Kepala daerah yang birokrasi baik tetapi tidak marah-marah dan tidak dikenal publik. Apakah agar dia terkenal harus marah-marah, kan tidak,” ujarnya.
Menurut Emil, dalam potilik ini kalau kita utamakan kontestasi, kadang-kadang pengorbanannya ada pada amanah hari ini dan itu tidak mudah.
“Misal, kinerja saya tidak linier dengan elektabilitas.Kadang-kadang ada masalah takdir juga,” kata pria yang dilahirkan 20 Mei 1984 tersebut.