Emil Tak Pernah Bermimpi Jadi Wakil Gubernur, Langkah Politik Selanjutnya Kemana, Jatim 1 atau DKI 1?

- 14 Maret 2022, 13:45 WIB
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak. /Dok. Pemprov Jatim/

PRIANGANTIMURNEWS – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak atau yang akrab disapa Emil Dardak, tak pernah bermimpi untuk terjun ke politik. Apalagi bermimpi menjadi Wakil Gubernur.

Sebelum terjun ke dunia politik dan terpilih menjadi Bupati Trenggalek masa jabatan 2016-2019, Emil Dardak memiliki latar belakang profesi cukup mentereng.

Setelah meraih S3 di luar negeri pada usia 25 tahun, Emil Dardak bekerja i di Bank Dunia, dengan posisi terdepan menangani proyek-proyek berskala besar dan penting dari program yang dijalankan Bank Dunia.

Baca Juga: Prediksi Skor Manchester United vs Atletico Madrid, H2H, Berita Tim, Starting XI: Liga Champions UEFA 2021-22

Lantas sudah punya jabatan penting mengapa Emil Dardak memilih terjun ke politik, di saat banyak kaum milenial setelah kembali ke negaranya mereka akan membangun startup.

“Saya gak terjun langsung ke politik. Gelar S 3 saya raih pada tahun 2007 dan saat menunggu sidang, saya memulai bekerja di Bank dunia, sebagai konsultan ekonomi dan keuangan,” ujar Emil pada acara “Klarifikasi Forum Pimred PRMN Bertanya dan Emil dardak Menjawab. Tema Paket Lengkap Emil Dardak.” Acara mengambil tema “Paket Lengkap Emil Dardak.”

Profesi itu dijalankan dari tahun 2006 akhir sampai 2016, saat maju ke politik. Bahkan, sebelum di Bank Dunia dia banyak berkegiatan kerja di infrastruktur. Pada tahun 2003 masuk jadi pantia Konferensi Menteri Infrastruktur se Asia Pasifik.

Baca Juga: Prediksi Skor Manchester United vs Atletico Madrid, H2H, Berita Tim, Starting XI: Liga Champions UEFA 2021-22

“Kalau ke politik, peta politik kita berubah, terutama saat pilkada. Pilkada paling legendaris adalah Pilgub DKI 2012, saat itu Walikota Solo, Jokowi menang,” ujarnya.


Suami Arumi Bachsin dinilai sebagai salah satu sosok milenial calon pemimpin masa depan. Prestasinya sudah jadi perhatian ketika menjadi Bupati Trenggalek di usia yang masih muda yakni 30 tahun.

Maka tak heran banyak publik yang bertanya, apakah target selanjutnya apakah menjadi Gubernur Jatim, Gubernur DKI?


Namun Emil tak langsung menjawab secara gamblang. Menurutnya, semua profesi atau jalan kehidupan ada jalurnya.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Love, Maybe' dari Secret Number, Ost'A Business Proposal' Part 5 dan Terjemahan Bahasa Indonesia


“Kalau pembalap mobil tentu target selanjutnya ingin tampil di balaan F1, di musik idealnya masuk di Grammy Award atau Nation Chart, dsb,” tuturnya.

Tetapi di politik, kata Emil Dardak, tidak semata-mata didrive atau didorong oleh ambisi, karena terlalu banyak faktor ekternal.

“Kan kalau kerjanya bagus, peluangnya juga makin baik. Tetapi tidak selalu begitu. Coba deh video viral tokoh politik, kadang-kadang bukan tentang kinerja,” ujar Emil Dardak.

“Ada Kepala daerah yang birokrasi baik tetapi tidak marah-marah dan tidak dikenal publik. Apakah agar dia terkenal harus marah-marah, kan tidak,” ujarnya.

 Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Indra kenz dan Doni Salmanan, Crazy Rich yang Tersandung Kasus Penipuan Binomo

Menurut Emil, dalam potilik ini kalau kita utamakan kontestasi, kadang-kadang pengorbanannya ada pada amanah hari ini dan itu tidak mudah.

“Misal, kinerja saya tidak linier dengan elektabilitas.Kadang-kadang ada masalah takdir juga,” kata pria yang dilahirkan 20 Mei 1984 tersebut.

Emil Dardak mencontohkan, dia tidak pernah merencanakan jadi wakil gubernur. Namun ada situasional karena saat itu Khofifah Indar Parawansa, saat akan maju di Pilgub Jatim, butuh wakil sebagai komplementer wakil milenial yang punya pengalaman brirokrasi, dan presentasikan wilayah Mataraman atau daerah-daerah di wilayah perbatasan Jatim dengan Jateng, dan sebagai wakil dari kalangan nasionalis.


“Tidak direncanakan, tetapi saya bekerja sebaik mungkin di Trenggalek saat itu ada apresiasi cukup baik, dan elektabilitas saya ikut naik saat dumumkan dipasangkan dengan Khofifah,” ujarnya.

Baca Juga: 3 Zodiak Ini Lebih Butuh Kebebasan daripada Cinta dari 14 sampai 16 Maret 2022, Anda Salah Satunya?

Masalah banyak kalangan yang memasukkannya calon pemimpin masa depan, menurut Emil Dardak, hal itu tidak boleh menjadi pengalih perhatian dari amanah yang sedang dijalankan saat ini. Ini tentu harus disikapi dengan baik dan bijak.

Emil memberikan contoh saat Pemilihan Gubernur DKI  seru. Kontestan yang tampil dalam Pilgub DKI calon-calon hebat, ada Hidayat Nurwahid, Alex Noerdin, Jokowi, Fawzi Wibowo.

“Mulai di situlah kemudian Pilkada banyak diperhatikan, mungkin berbarengan dengan makin gencarnya media sosial, media digital, keseruannya menjadi sangat terbuka,” ujarnya.

Setelah itu kemudian muncul tokoh-tokoh daerah seperti Azwar Anaz , Bupati Banyuwangi, Risma Walikota di Surabaya.

Baca Juga: Wajib! Ini Niat Ganti Puasa Ramadhan Menjelang bulan Puasa 1443H

Selain itu juga muncul tokoh-tokoh muda  lainnya seperti Ridwan Kamil, Walikota Bandung, Bima Arya, Walikota Bogor.

Sejak itulah, Pilkada tidak lagi dipandang sebelah mata. Perhatian publik terhadap Pilkada makin terbangun.

“Saat itu, partai-partai nyari wajah-wajah baru, akhirnya tersambung komunikasi saya dengan tokoh-tokoh partai politik di Trenggalek,” ujarnya.

Saat dicalonkan menjadi Bupati Trenggalek, Emil Dardak, menduduki jabatan penting di Instansi BUMN. Setelah 7 bulan, akhirnya Emil memutuskan mundur dari pekerjaan dan fokus maju di Pilkada Trenggalek setelah mendapat dukungan dari 7 parpol.

Atas dukungan dari masyarakat, di usinya yang masih 30 tahun, Emil Dardak terpilih menjadi Bupati Trenggalek termuda. ***

Editor: Muh Romli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah