Kader PDIP Jangan Terpengaruh Manuver Politik Elite Untuk kepentingan Pencapresan

- 11 Juli 2022, 18:37 WIB
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Hasto Kristiyanto mengingatkan kepada para kader aga tidak percaya dengan manuver elit politik
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Hasto Kristiyanto mengingatkan kepada para kader aga tidak percaya dengan manuver elit politik /Dok PDIP/

PRIANGANTIMURNEWS- Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) jangan terpengaruh manuver elite untuk kepentingan Pencapresan.

Semestinya harus bermanuver ke rakyat dan menyerap aspirasi.

Instruksi tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Baca Juga: Jangan Sepelekan Buah Pisang, Ini Manfaatnya Bagi KesehatanTubuh

Menurutnya, tugas seluruh kader adalah turun ke bawah bersama rakyat dan menjadi bagian dari solusi.

"Biarkan yang lain berdansa politik," ungkap Hasto Kristiyanto saat menghadiri pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Taruna Merah Putih (TMP) Jawa Barat, di Bandung, Senin 11 Juli 2022 dikutip dari antaranews.com.

Hasto menegaskan setiap organ partai, apalagi kader Taruna Merah Putih (TMP) harus bergerak terus ke bawah tanpa ada yang bisa menjadi hambatan.

Baca Juga: Paul Pogba Resmi Berseragam Juventus, Gantikan Nomor Punggung Dybala

"Perjuangan dan gerakan ke bawah tidak pernah stop. Mau bergerak 24 jam silahkan, bahkan 26 jam pun dipersilahkan bagi kader TMP," kata Hasto

Hasto menegaskan kader partai haram hukumnya tidak bergerak. Maka harus terus bergerak ke bawah.

Selain ratusan kader TMP, yang hadir dalam acara tersebut, hadir pula jajaran pengurus DPD PDI Perjuangan Jawa Barat yang dipimpin langsung oleh Ketuanya Ono Surono, Sekretaris Ketut Sustiawan, Bendahara Rahmat Suganda.

Baca Juga: Dua Remaja Pelaku Penjambretan Diamankan Polek Metro Menteng Jakarta

Terlihat hadir pula, Anggota DPR RI dapil Jabar I Nico Siahaan, serta Ketua Umum dan Sekjen TMP Maruarar Sirait dan Restu Hapsari.

Hasto pada kesempatan tersebut banyak menjabarkan tentang Pancasila pada spirit kelahirannya tanggal 1 Juni 1945 yang digelorakan Bung Karno dan digali dari Bumi Indonesia.

"Indonesia ini bangsa hebat, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pun menugaskan agar digali sejarah bangsa, supaya memahami akar dan jati diri bangsa," ucap Hasto Kristiyanto.

Baca Juga: 3 Resep Rawon Daging Sapi, Empuk dan Bikin Nagih di Lidah, Cara Membuatnya Mudah Anti Ribet!

Dia juga menjelaskan kenapa seluruh Agama bisa masuk dengan damai tanpa konplik, dikarenakan memiliki rekam sejarah membanggakan.

"Mengapa seluruh agama bisa masuk dengan damai tanpa konflik, mengapa kita saat ini bisa hidup damai, apa falsafah kita?

Maka itulah DPP melakukan kajian bersama sosiolog, antropolog, dan arkeolog, untuk menegaskan kita punya rekam jejak sejarah membanggakan termasuk di Pasundan. Kebudayaan kita hebat, itu yang harus kita angkat kembali," papar Hasto.

Sila pertama dalam lahirnya Pancasila, itulah prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa. Bangsa Indonesia tak akan membedakan keluarga atas dasar agama, suku ras, dan budaya. Tapi satu ketuhanan yang berkebudayaan.

Baca Juga: Inilah Jawaban dari Pelatih Timnas Thailand dan Vietnam yang Dituduh Curang , Simak Penjelasannya!

Dia melanjutkan, Sila pertama dalam lahirnya Pancasila, itulah prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa.

Bangsa Indonesia tidak akan membedakan keluarga atas dasar agama, suku ras, dan budaya. Tapi satu ketuhanan yang berkebudayaan.

"Sila pertama. Jadi suatu ketuhanan yang berbudi pekerti luhur, tidak ada egoisme agama; suatu ketuhanan yang berkebudayaan. Ini hakekat yang harus dipahami TMP. Wajib baca pidato lahirnya Pancasila 1 Juni," tegas Hasto.

Kemudian dijelaskan sila kemanusiaan, yang mengandung falsafah luar biasa. Bahwa ke dalam, bertujuan membebaskan manusia Indonesia dari kemiskinan dan praktik kolonialisme.

Baca Juga: KAGET! Inilah Rahasia Hidup Tentram Sebenarnya yang Sering Dilupakan Oleh Manusia!

Sementara keluar, spiritnya adalah menggelorakan kepemimpinan Indonesia di dunia di berbagai bidang kehidupan.

Dia menambahkan, Pancasila adalah ideologi geopolitik yang harus terus digelorakan kembali oleh kalangan muda

"Karena itulah Iptek kita harus lebih hebat. Institusi pendidikan saja kita masih kalah dari Singapura dan Malaysia.

Jadi bagaimana kita sebagai negara besar, kita harus lebih hebat. Bagaimana lebih hebat kalau dari sisi pendidikan saja kita tertinggal? Jadi kita harus masuk juga ke problematika pendidikan kita," katanya.***

 

Editor: Muh Romli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x